Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Perjalanan mudik Lebaran seringkali memakan waktu hingga ratusan kilometer, menuntut kondisi tubuh pengemudi agar tetap prima.
Namun, untuk memulihkan stamina, tidak jarang para pengemudi menyempatkan tidur di dalam mobil saat parkir di rest area.
Namun, tahukah Anda tentang bahaya yang mungkin terjadi akibat tidur di dalam ruang tertutup dengan menyalakan AC? Banyak kasus orang meninggal karena keracunan gas saat tidur di dalam mobil yang parkir dengan kondisi mesin dan AC menyala. Agar Anda dapat tidur nyenyak tanpa risiko, ada beberapa trik yang perlu diketahui.
Bambang Supriyadi, Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor, menyampaikan peringatan penting ini saat acara media gathering Daihatsu beberapa waktu lalu.
“Banyak juga kejadian, berhenti di dalam mobil, tiduran, dan akhirnya ‘lewat’ (meninggal). Tidur di dalam mobil yang berhenti dengan kondisi mesin yang hidup dan kabin yang tertutup rapat bisa menjadi bahaya tersendiri. Sebab mesin mobil punya gas buang itu banyak, ada HC ada CO, ada HC2O,” ungkapnya.
Menurut Bambang, gas karbon monoksida (CO) adalah yang paling berbahaya karena racun dan mengikat oksigen.
Saat mobil berhenti dengan mesin menyala, gas berbahaya dapat merembes masuk ke dalam kabin melalui celah-celah sempit.
“Kenapa bisa masuk? Karena antar bodi itu kan ada sambungan-sambungannya. Antar sambungan ini kan nggak anti air nggak anti bocor gitu. Jadi di antara celah bodi ini gas CO bisa masuk, sehingga ketika mobil diam, gas akan naik masuk ke dalam kabin,” jelas Bambang.
Oleh karena itu, Bambang menyarankan agar para pemudik tetap membuka kaca jendela untuk menciptakan sirkulasi udara dalam kabin saat tidur dalam mobil yang berhenti.
Dengan demikian, gas berbahaya di dalam kabin dapat terdorong keluar. “Jadi kuncinya sepanjang jendela nggak ditutup full, itu gasnya bisa keluar. Tapi kalau kaca jendela ditutup full, gas itu bisa kehirup orang yang di dalam,” tambahnya.
Lebih aman lagi, Bambang melanjutkan, tidur di dalam mobil lebih aman ketika mobil sedang berjalan.
Gas buang dari mobil tidak akan masuk ke dalam kabin karena angin saat berkendara cenderung mendorong gas tersebut ke belakang.
“Terus kenapa kalau keadaan jalan gas buang CO itu nggak masuk? Karena kalau jalan kan anginnya dari depan ke belakang. Jadi gas buang nggak akan naik (karena terdorong ke belakang),” paparnya.
Dengan memperhatikan saran-saran ini, pemudik dapat mengurangi risiko bahaya saat tidur di dalam mobil selama perjalanan mudik.
Jaga keselamatan Anda dan keluarga dengan tetap waspada dan memastikan kondisi mobil dan kabin tetap aman saat beristirahat di perjalanan panjang.