BERITA

Viral Harimau Muncul di PTPN VII Pesawaran, Dishut Lampung Klarifikasi Sebagai Kucing Emas

45
×

Viral Harimau Muncul di PTPN VII Pesawaran, Dishut Lampung Klarifikasi Sebagai Kucing Emas

Sebarkan artikel ini
Beredar Harimau Muncul di PTPN VII Pesawaran, Dishut Lampung Pastikan Hanya Kucing Emas
Beredar Harimau Muncul di PTPN VII Pesawaran, Dishut Lampung Pastikan Hanya Kucing Emas

Media90 – Beredar informasi yang menghebohkan bahwa sejumlah pekerja penyadap karet di PTPN VII, Gedong Tataan, Pesawaran, tepatnya di Desa Sukaraja, mengaku melihat kemunculan harimau Sumatera.

Informasi ini segera menarik perhatian masyarakat dan pihak berwenang.

Namun, Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Lampung, Yanyan Ruchyansyah, dengan tegas membantah kabar tersebut.

Menurutnya, foto yang beredar terkait kemunculan harimau Sumatera tidaklah benar. Satwa yang terlihat oleh para pekerja bukanlah harimau Sumatera, melainkan kucing emas.

“Kami pastikan satwa liar dan dilindungi yang dijumpai di Desa Sukaraja, Gedong Tataan, kemarin bukanlah harimau Sumatera, tetapi kucing emas,” kata Yanyan Ruchyansyah, Jumat (14/6/2024).

Penegasan ini diperoleh setelah Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Seksi Konservasi Wilayah III melakukan pencermatan terhadap foto yang dikirim oleh masyarakat.

Berdasarkan analisis mendalam, BKSDA memastikan bahwa satwa tersebut adalah kucing emas.

“Terkait perjumpaan dengan satwa liar tersebut, KPHK Tahura Wan Abdul Rachman telah melakukan ground check ke lokasi untuk memastikan laporan, lalu berkoordinasi dengan BKSDA Bengkulu Seksi Konservasi Wilayah III untuk melakukan penggiringan kembali kucing emas tersebut ke dalam kawasan hutan,” ujar Yanyan Ruchyansyah.

Yanyan menjelaskan bahwa kucing emas, yang juga dikenal dengan nama golden cat atau fire cat, termasuk dalam kategori satwa yang dilindungi.

Habitat kucing emas banyak dijumpai di wilayah Sumatera, dan mereka merupakan salah satu hewan yang dikampanyekan untuk dicegah kepunahannya.

“Ciri utama kucing emas ini adalah hampir seluruh tubuhnya berwarna cokelat keemas-emasan, sesuai dengan namanya kucing emas. Namun, ada juga yang berwarna abu-abu atau cokelat tua,” jelas Yanyan Ruchyansyah.

Kucing emas dikenal sebagai satwa liar yang sulit ditangkap karena memiliki karakteristik yang lincah dan mampu menghilang dengan cepat di semak-semak bila merasa terancam.

Pengelola Kawasan Tahura Wan Abdul Rachman menyatakan bahwa mereka belum melakukan inventarisasi terbaru, sehingga asal muasal kucing emas tersebut belum bisa dipastikan.

Meskipun begitu, ada kemungkinan besar bahwa kucing emas tersebut adalah salah satu satwa dilindungi yang ada di Tahura Wan Abdul Rachman, seperti halnya kucing batu yang memang terdapat di dalam kawasan tersebut.

Dengan klarifikasi ini, masyarakat diharapkan tidak lagi resah dan dapat memahami bahwa satwa yang terlihat bukanlah harimau Sumatera yang mengancam, melainkan kucing emas yang juga perlu dilindungi.

Pihak terkait terus berupaya untuk memastikan keamanan dan kelestarian satwa liar di wilayah ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *