BERITA

Upaya Stabilisasi Harga Cabai: Pemerintah Dorong Masyarakat Tanam Cabai di Pekarangan

223
×

Upaya Stabilisasi Harga Cabai: Pemerintah Dorong Masyarakat Tanam Cabai di Pekarangan

Sebarkan artikel ini
Harga Cabai Melambung hingga Rp85 Ribu per Kg di Lampung, Pemerintah Tanam Cabai di Pekarangan
Harga Cabai Melambung hingga Rp85 Ribu per Kg di Lampung, Pemerintah Tanam Cabai di Pekarangan

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Harga cabai di Provinsi Lampung masih terus melonjak, mencapai angka Rp85 ribu per kilogram di sejumlah pasar tradisional.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung, Kusnardi, menjelaskan bahwa kenaikan ini disebabkan oleh fenomena iklim El Nino yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai, menyebabkannya tidak mencapai potensi maksimal.

Untuk menjaga ketersediaan cabai bagi masyarakat, Kusnardi memberikan saran agar masyarakat menanam cabai di pekarangan rumah.

“Menanam cabai di pekarangan rumah dapat menjadi salah satu solusi dalam menghadapi kenaikan harga cabai yang terjadi saat ini,” ujarnya, sebagaimana dilansir dari SuaraLampung.id (jaringan media Lampungro.co) dari Antara pada Jumat (10/11/2023).

Kusnardi, yang juga merupakan mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (KPTH) Provinsi Lampung, menyarankan masyarakat menanam cabai di pekarangan dengan jumlah tiga hingga lima batang, ditanam dalam pot.

Baca Juga:  Strategi Pemprov Lampung: Tanam Cabai 100 Hektare di Sukoharjo Pringsewu untuk Stabilkan Harga, Antisipasi Panen Raya April

“Jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena konsumsi cabai ini paling hanya 10-20 gram per kapita per hari, tidak terlalu banyak,” tambahnya.

Dengan menanam cabai di pekarangan rumah, Kusnardi berpendapat bahwa masyarakat tidak perlu khawatir saat terjadi kenaikan harga cabai karena mereka memiliki cadangan cabai di rumah masing-masing.

Salah satu warga yang telah menerapkan saran ini adalah Devina, warga Kota Bandar Lampung. “Kebetulan sudah lama gemar menanam tanaman, dan ada beberapa pot yang ditanam cabai. Karena kalau di kota tidak banyak lahan yang bisa ditanami, sehingga memanfaatkan halaman rumah yang sempit ini,” ungkap Devina.

Dengan adanya tanaman cabai di pekarangan rumah, Devina merasa dapat memenuhi kebutuhan cabai untuk rumah tangganya.

“Kalau cabainya bisa berbuah lebat, untuk membuat sambal ataupun jadi pelengkap masakan sehari-hari cukup. Setidaknya karena punya sendiri jadi tidak perlu beli ke pasar,” tambahnya.

Baca Juga:  Mandiri dari Brebes, Lampung Kembangkan Sentra Bawang Merah

Sementara itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung melaporkan bahwa indeks harga konsumen (IHK) di dua kota di Provinsi Lampung pada Oktober 2023 mengalami inflasi sebesar 0,30 persen.

Inflasi tersebut disebabkan oleh kenaikan harga pada beberapa komoditas, termasuk cabai yang mengalami kenaikan harga.

Cabai rawit dan cabai merah memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi pada bulan Oktober, masing-masing sebesar 0,096 persen dan 0,083 persen.

Dalam upaya menjaga ketahanan pangan di masa depan, Kementerian PPN/Bappenas menyatakan bahwa pertanian di perkotaan atau urban farming dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *