Media90 – Universitas Lampung (Unila) bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama di Student Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila, Kamis (25/9/2025).
Penandatanganan dilakukan oleh Rektor Unila, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., dan Sekretaris Jenderal Kemendag, Isy Karim. Hadir pula sejumlah pejabat tinggi Kemendag, antara lain Plt. Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Johni Martha, Sekretaris Badan Kebijakan Perdagangan Muhammad Suaib Sulaiman, Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Domestik Rinaldi Agung Adnyana, Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Internasional Rifan Ardianto, serta Kepala Biro Umum dan Layanan Pengadaan Krisna Ariza. Dari pihak Unila, hadir Wakil Rektor, Dekan, pimpinan lembaga dan biro, ketua LPMPP, dosen, mahasiswa, dan pelaku UMKM binaan.
Kerja sama ini bertujuan memperkuat inovasi dan kewirausahaan di sektor perdagangan, khususnya dalam mendukung transformasi digital dan peningkatan kapasitas pelaku UMKM berorientasi ekspor. Lingkup kesepakatan meliputi pengembangan penelitian, pendampingan akademik, peningkatan literasi ekspor, serta penguatan kolaborasi triple helix antara pemerintah, universitas, dan pelaku industri untuk mendorong daya saing produk lokal.
Prof. Lusmeilia Afriani menekankan pentingnya sinergi antara kampus dan kementerian. “Kampus adalah laboratorium gagasan dan inkubator solusi, sementara kementerian adalah arsitek kebijakan. Ketika keduanya berjumpa, kebijakan akan berbasis bukti, dan riset akademik menemukan jalan menuju manfaat nyata,” ujarnya. Rektor Unila juga menekankan dua pesan kunci: literasi ekspor sebagai kompetensi dasar baru dan penguatan kolaborasi antara pemerintah, universitas, dan industri/UMKM.
Sementara itu, Sekjen Kemendag, Isy Karim, menegaskan transformasi digital sebagai kunci peningkatan daya saing perdagangan nasional. “Melalui kolaborasi ini, mahasiswa, dosen, dan pelaku UMKM dapat mengoptimalkan peluang ekspor dengan dukungan riset dan inovasi,” kata Isy Karim.
Melalui MoU ini, kedua pihak berkomitmen menindaklanjuti kerja sama dengan program nyata, seperti magang tematik, riset terapan, dan pelatihan ekspor bagi UMKM Lampung. Langkah ini diharapkan dapat menghadirkan manfaat konkret, melahirkan pelaku ekspor baru dari kampus, serta memperkuat peran Lampung dalam perdagangan nasional maupun internasional.