BERITA

Tragedi Memilukan di Pantai Keramat Suak Sidomulyo: Kehilangan Santri dan Guru Ponpes Mambaul Hikam dalam Terseret Ombak

419
×

Tragedi Memilukan di Pantai Keramat Suak Sidomulyo: Kehilangan Santri dan Guru Ponpes Mambaul Hikam dalam Terseret Ombak

Sebarkan artikel ini
Terseret Ombak Pantai Keramat Suak Sidomulyo Lampung Selatan, Santri dan Guru Ponpes Mambaul Hikam Meninggal
Terseret Ombak Pantai Keramat Suak Sidomulyo Lampung Selatan, Santri dan Guru Ponpes Mambaul Hikam Meninggal

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Kamis, 17 Agustus 2023, akan selalu dikenang sebagai hari kelam bagi Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Hikam.

Pukul 11.00 WIB, pantai Keramat Desa Suak, yang seharusnya menjadi tempat rekreasi yang menyenangkan, berubah menjadi saksi bisu dari tragedi yang menewaskan santri dan guru dari pesantren tersebut.

Sebanyak 18 orang, terdiri dari santri dan guru Ponpes Mambaul Hikam, Desa Seloretno, Kecamatan Sidomulyo, antusias berangkat menuju Pantai Keramat untuk berlibur.

Mereka berharap untuk menghabiskan waktu dengan gembira di tepi pantai yang indah ini. Namun, takdir berkata lain.

Saat tiba sekitar pukul 14.00 WIB, para santri dan dewan guru memutuskan untuk mandi di pinggir pantai.

Baca Juga:  Dalam Badai Emosi Massa, Polisi Berjaya Menyelamatkan Dua Remaja Jambret dari Jatimulyo Lampung Selatan

Dengan jarak sekitar 30 meter dari bibir pantai dan ketinggian ombak yang terlihat sekitar 1 meter, mereka merasa cukup aman. Namun, laut memiliki kekuatan yang tak terduga.

Keterangan dari seorang saksi mengungkapkan momen mengerikan ketika ombak laut yang mendadak membesar menyerang mereka saat sedang berenang.

Ombak tersebut menyeret dan tenggelamkan beberapa orang di antara mereka. “Tiba-tiba ombak besar menggulung mereka, menyeret santri dan guru yang sedang berenang,” ujar saksi tersebut.

Meskipun usaha penyelamatan dilakukan dengan cepat, tak semua orang bisa diselamatkan.

Tiga orang, M. Maftuh, Mesina, dan M. Albiansyah, beruntung berhasil selamat dan segera dievakuasi ke rumah warga setempat. Namun, takdir berkata lain bagi dua dari mereka.

Baca Juga:  Universitas Malahayati dan Kemenristekdikti Adakan Program Pendampingan untuk Penulisan Artikel Ilmiah

Alvi (14), warga Desa Kotadalam Kecamatan Sidomulyo, ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri sekitar pukul 15.00 WIB.

Ia segera dilarikan ke Puskesmas Rawat Inap (PRI) Sidomulyo menggunakan ambulans. Namun, upaya penyelamatan tak berhasil, dan Alvi akhirnya meninggal dunia.

Kehilangan lain datang sekitar pukul 17.50 WIB, ketika Dika (21), seorang guru Ponpes Mambaul Hikam asal Desa Seloretno, ditemukan telah meninggal dunia.

Tim pencarian dan penyelamatan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) bersama warga sekitar bekerja keras untuk mencari Dika, namun upaya mereka tidak berhasil menyelamatkan nyawanya.

Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi komunitas Ponpes Mambaul Hikam dan juga masyarakat sekitar.

Kehilangan nyawa santri dan guru yang begitu muda dan penuh potensi adalah pukulan berat bagi semua yang mengenal mereka.

Baca Juga:  Tragedi Banjir: Kiriman dari Tanggamus, Puluhan Rumah Ambarawa Pringsewu Terendam, Satu Bedeng Hanyut

Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *