BERITA

Tingkat Kesadaran Masyarakat Turun, Lonjakan Kasus DBD Mengkhawatirkan

191
×

Tingkat Kesadaran Masyarakat Turun, Lonjakan Kasus DBD Mengkhawatirkan

Sebarkan artikel ini
Kurangnya Kesadaran Masyarakat Sebabkan Lonjakan Kasus DBD
Kurangnya Kesadaran Masyarakat Sebabkan Lonjakan Kasus DBD

Media90 – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung, Josi Harnos, menyoroti kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan sebagai pemicu utama lonjakan kasus Demam Berdarah (DBD) di wilayah Lampung.

Menurutnya, perubahan budaya hidup dan kesadaran akan kebersihan lingkungan merupakan hal yang krusial dalam menangani masalah ini.

“Diperlukan kesadaran masyarakat untuk mengubah perilaku terkait kebersihan lingkungan. Cuaca saat ini memasuki musim penghujan, yang sering kali menyebabkan banjir di beberapa wilayah Lampung. Pasca banjir, genangan air menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk pembawa virus DBD,” ujarnya pada Senin, 27 Mei 2024.

Josi menjelaskan bahwa genangan air setelah banjir menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk bertelur.

Baca Juga:  Polisi Lumpuhkan Pria Asal Tanjungkarang yang Membegal Pengemudi Ojol di Kedamaian, Bandar Lampung

Oleh karena itu, kesadaran masyarakat untuk membersihkan genangan air dan tempat-tempat potensial berkembang biaknya nyamuk menjadi sangat penting.

“Masyarakat perlu rajin membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Ini agar nyamuk tidak memiliki tempat untuk berkembang biak,” tambahnya.

Terkait upaya pencegahan, Josi menekankan bahwa mengantisipasi penyebaran DBD membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, bukan hanya sebatas pengetahuan atau keinginan untuk tahu.

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya, termasuk memberikan informasi mengenai 3 M (Menguras, Menutup, dan Mengubur), namun demikian, kesadaran dan aksi nyata dari masyarakat juga sangat dibutuhkan.

“Perlu kesadaran masyarakat yang tinggi dan aksi nyata dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Berbagai upaya telah dilakukan, namun masih banyak masyarakat yang hanya meminta fogging setelah terjadi kasus DBD. Seharusnya, pencegahan dilakukan sebelum terjadi korban,” ungkapnya.

Baca Juga:  Kejayaan Mahasiswa Teknokrat Indonesia dalam Arena Final Tenun Songket Indonesia 2023, Jakarta

Selain itu, Josi juga menyoroti masalah banjir yang disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah dengan benar, sehingga menyumbat aliran air seperti selokan dan drainase.

“Diperlukan kerja sama dan aksi nyata dari semua pihak dalam menjaga kebersihan lingkungan. Mari kita bersama-sama bergerak, bukan hanya saling menyalahkan,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa setiap empat tahun terjadi peningkatan signifikan kasus DBD, yang menuntut respons dan kewaspadaan ekstra dari seluruh masyarakat.

Upaya pencegahan dan promosi kesehatan menjadi kunci dalam menangani masalah ini.

“Walaupun belum terlihat peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, peran serta masyarakat tetap menjadi hal yang tidak bisa diabaikan dalam menangani kasus DBD,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *