Media90 – Dalam rangka meningkatkan inovasi di sektor pertanian lokal, tim dosen Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Penerapan Teknologi Pengolahan Ubi Kayu secara Terintegrasi untuk Menghasilkan Tepung dan Pati Ubi Kayu Termodifikasi”.
Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 1 Oktober 2024, sebagai bagian dari Program Inovasi Kreatif Polinela untuk Mitra Vokasi tahun 2024.
Acara ini dipimpin oleh Dr. Surfiana, S.P., M.Si, dengan menghadirkan Prof. Dr. Eng. Udin Hasanuddin, M.T., sebagai narasumber utama.
FGD tersebut juga melibatkan PT Sugih Makmur, yang telah sukses memproduksi tepung mocaf, sebagai mitra industri.
Fokus utama dari diskusi ini adalah menggali potensi pengembangan produk turunan ubi kayu, khususnya tepung mocaf, yang semakin populer sebagai alternatif bahan pangan.
Diskusi ini turut dihadiri oleh berbagai akademisi dari berbagai disiplin ilmu, seperti Prof. Dr. Fitriani, S.P., M.E.P, Dr. Ir. Tanto Pratondo Utomo, M.Si, Dr. Ir. Nurbani Kalsum, M.Si, Ir. Winarto, M.P, Tiara Kurnia Khoerunnisa, S.T., M.T.P, serta Khusnatul Amaliah, S.Kom., M.Kom.
Mereka semua terlibat dalam pertukaran pengetahuan dan pengalaman guna meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi tepung mocaf di Indonesia.
Dalam diskusi tersebut, dihasilkan sejumlah rekomendasi penting untuk mendorong inovasi dan kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah.
Salah satu poin yang menjadi perhatian adalah besarnya potensi tepung mocaf sebagai bahan baku alternatif untuk berbagai produk pangan, seperti kue, roti, hingga mie instan.
Menurut Prof. Udin Hasanuddin, “Tepung mocaf memiliki kandungan serat yang tinggi dan indeks glikemik rendah, sehingga sangat baik untuk kesehatan.”
Sementara itu, Sugiarti, pemilik PT Sugih Makmur, berbagi pengalamannya dalam mengembangkan pasar tepung mocaf. “Kami melihat potensi pasar tepung mocaf sangat besar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut dari FGD ini, para peserta sepakat membentuk kelompok kerja yang akan fokus pada pengembangan produk turunan tepung mocaf, seperti pasta, kerupuk, hingga minuman probiotik.
Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai manfaat kesehatan tepung mocaf.
Acara ini diharapkan menjadi langkah penting dalam mempererat kerja sama antara akademisi, industri, dan pemerintah dalam memajukan inovasi serta pemanfaatan sumber daya lokal, khususnya di sektor pertanian.