BERITA

Tantangan Dunia Kerja: Wacana Rektor Universitas Malahayati pada Pembukaan Acara Sosialisasi Program Kampus Mengajar

110
×

Tantangan Dunia Kerja: Wacana Rektor Universitas Malahayati pada Pembukaan Acara Sosialisasi Program Kampus Mengajar

Sebarkan artikel ini
Pembukaan Acara Sosialisasi Program Kampus Mengajar, Rektor Universitas Malahayati Kesiapan Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja
Pembukaan Acara Sosialisasi Program Kampus Mengajar, Rektor Universitas Malahayati Kesiapan Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja

Media90 – Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich, dr., M.M., membuka acara Sosialisasi Program Kampus Mengajar Angkatan 8, MSIB Batch 7, PMM angkatan 5, dan Kewirausahaan di Graha Bintang pada Selasa (28/5/2024).

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Malahayati menyoroti pentingnya program ini dalam menjembatani mahasiswa untuk mengamalkan ilmu mereka di dunia kerja.

“Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan sebesar-besarnya bagi mahasiswa untuk mengamalkan ilmu di dunia kerja,” ujarnya.

Selain program yang dibiayai pemerintah, Universitas Malahayati juga membuka program jalur mandiri untuk memperluas kesempatan mahasiswa dalam mengamalkan ilmu mereka di dunia kerja sebelum lulus.

Rektor menegaskan bahwa program ini tidak hanya mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja, tetapi juga memberikan pengalaman berharga selama mengikuti program MBKM ini.

“Dengan program ini, saya berharap semua mahasiswa dapat memanfaatkannya dengan baik, terutama mengingat tingginya angka pengangguran generasi muda karena belum siap menghadapi tantangan dunia kerja. Dengan pelatihan awal selama kuliah, mahasiswa akan lebih siap untuk menghadapi dunia kerja,” pungkasnya.

Ketua MBKM Center Universitas Malahayati, Aditia Firmanto, SH., MH., menjelaskan alasan di balik pelaksanaan acara ini untuk memberikan transfer informasi, yang penting untuk disampaikan kepada seluruh mahasiswa.

Diketahui bahwa Program MBKM sebelumnya menjadi salah satu pilihan mahasiswa untuk menghabiskan satu hingga tiga semester, dengan konversi nilai minimal 20 sks hingga 60 sks.

Namun, sejak 2022, program ini telah menjadi kebutuhan sesuai peraturan kementerian, di mana indikator IKU-nya adalah mengikuti MBKM.

“Kegiatan ini akan dilaporkan setiap semesternya ke Dikti pusat,” tambah Aditia.

Aditia Firmanto berharap agar acara ini tidak hanya memberikan evaluasi terhadap program sebelumnya, tetapi juga membuka peluang untuk perubahan peraturan akademik yang akan disesuaikan dengan alur MBKM.

Acara ini dihadiri oleh para mahasiswa dan kepala program studi Universitas Malahayati Bandar Lampung. Hadir juga Wakil Rektor 1 Dr. (cand) Muhammad S. Kom, M.M., dan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati Dr. Lolita Sary, SKM., M.Kes.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *