BERITA

Suasana Seru di Acara Pengenalan Masakan Khas Lampung dan Tradisi “Nyeruit” bagi Mahasiswa PMM 3 IIB Darmajaya

155
×

Suasana Seru di Acara Pengenalan Masakan Khas Lampung dan Tradisi “Nyeruit” bagi Mahasiswa PMM 3 IIB Darmajaya

Sebarkan artikel ini
Bikin Heboh, Puluhan Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka 3 IIB Darmajaya “Nyeruit” Bareng
Bikin Heboh, Puluhan Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka 3 IIB Darmajaya “Nyeruit” Bareng

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Sebuah pengalaman kuliner yang tak terlupakan terjadi di Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, ketika puluhan mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 3 IIB Darmajaya diperkenalkan pada kekayaan kuliner Lampung dengan tradisi unik yang disebut “Nyeruit.”

Acara ini berlangsung di Aula Bumi Kedaton Resort dan menjadi momen berkesan bagi para peserta.

Pengenalan masakan khas Lampung ini dipandu oleh dua chef berbakat, Chef Hernadi Priambodo dan Chef Reni.

Mahasiswa PMM 3 tak hanya mendengarkan teori, mereka juga langsung terlibat dalam merasakan berbagai rempah dan bumbu yang biasa digunakan dalam memasak hidangan khas Lampung.

Chef Adi, salah satu instruktur kuliner, menjelaskan bahwa masyarakat Lampung memiliki tradisi bernama “Muput Lesung,” yang merupakan tradisi makan khas Lampung yang dilakukan bersama dengan “Nyeruit.”

Baca Juga:  Torehan Prestasi: Program Magister Teknik Informatika Darmajaya Raih Akreditasi ‘Unggul’

Menurutnya, masakan khas Lampung cenderung menggunakan santan sebagai bahan utama. Ia menjelaskan lebih lanjut, “Masyarakat Lampung terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Saibatin dan Pepadun.

Saibatin, yang tinggal di pesisir, cenderung menyukai masakan yang segar seperti ikan laut, sementara Pepadun lebih suka masakan dengan fermentasi.

Hidangan khas Lampung yang menggunakan santan antara lain Pisro, Ghemas, Kulak Kukut, Belubuk, dan Oyah Isem, dengan berbagai macam rempah-rempah yang kaya rasa.”

Masakan khas Lampung umumnya memiliki cita rasa pedas yang khas, sebagaimana umumnya masakan dari Sumatra. “Mahasiswa yang menyukai makanan pedas akan merasa seperti di rumah,” tambah Chef Adi.

Hilman Hidayat, perwakilan mahasiswa PMM 3, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat mencicipi masakan khas Lampung. Dengan ekspresi senang, dia berkata dalam bahasa Sunda, “Raos!” yang berarti enak.

Baca Juga:  Pembangunan Pasar Tematik Wisata Lumbok Seminung: DAK Pusat Rp70 Miliar Mengalir ke Lampung Barat

Indera, PIC PMM 3 IIB Darmajaya, berbicara tentang pentingnya kegiatan ini dalam konteks pengenalan budaya dan kuliner Lampung.

“Kegiatan ‘Nyeruit’ ini adalah bagian dari upaya kami untuk memperkenalkan masakan khas Lampung kepada mahasiswa PMM 3. Mereka tidak hanya akan mengenal makanan ini, tetapi juga belajar tentang bahan-bahan dasar yang digunakan dalam masakan Lampung. Instruksi kuliner diberikan oleh chef berpengalaman yang telah bersertifikasi BNSP dalam memasak masakan khas Lampung.”

Indera berharap bahwa melalui acara Nyeruit ini, para mahasiswa PMM 3 tidak hanya mengenal, tetapi juga akan menjadi terbiasa dengan cita rasa masakan khas Lampung.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya mengenal masakan Lampung, tetapi juga mendalami budaya Lampung melalui tarian tradisional dan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah selama mereka menjalani PMM 3 di IIB Darmajaya melalui Modul Nusantara,” tambahnya.

Baca Juga:  Polinela PKM Team Empowers Village of Banjaran, Pesawaran with Nutmeg Technology Processing Training

Semangat untuk menggali kekayaan budaya Indonesia terus menggelora di antara para peserta PMM 3 ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *