Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Dua dosen dari Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati, Nurhalina Sari dan Diah Astika Winahyu, telah melakukan penelitian yang menarik tentang potensi kayu manis dalam menstabilkan kadar glukosa pada penderita diabetes mellitus tipe dua.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kayu manis (Cinnamomum cassia) terhadap kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe dua.
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2020, dengan subjek penelitian adalah penderita diabetes mellitus tipe dua di kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.
Proses penelitian ini melibatkan penggunaan kayu manis jenis Cinnamomum cassia dari merek X yang telah diuji untuk kandungannya di Unit Laboratorium Riset Unggulan – Institut Pertanian Bogor (IPB).
Setelah mendapatkan izin dari Puskesmas Kemiling, tim peneliti mencari responden untuk dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Mereka memberikan edukasi kepada responden sebelum memulai penelitian dan meminta izin dengan inform consent.
Selanjutnya, penelitian dilakukan dengan memantau responden selama empat minggu untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan kayu manis.
Selama periode tersebut, kadar glukosa darah diukur setiap minggu. Hasil lengkap dari penelitian ini dapat ditemukan dalam publikasi ilmiah di https://ejournal.poltekkesternate.ac.id/ojs/index.php.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara penggunaan rutin kayu manis dengan penurunan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe dua.
Temuan ini membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut, termasuk penelitian tentang berbagai jenis kayu manis yang tumbuh di Indonesia serta penetapan dosis konsumsi harian yang aman bagi penderita diabetes.
Nurhalina Sari, salah satu peneliti, menyimpulkan bahwa kayu manis jenis Cinnamomum cassia memiliki potensi sebagai alternatif untuk menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe dua.
Namun, penelitian ini masih memerlukan pengembangan lebih lanjut untuk menentukan dosis yang tepat dan aman untuk konsumsi harian serta mencapai tingkat efektivitas yang lebih tinggi dalam menurunkan kadar glukosa darah.
Penelitian ini memberikan harapan baru dalam pengelolaan diabetes mellitus tipe dua melalui pendekatan alami.