Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Kemarahan dan ketakutan mencuat di Suoh, Lampung Barat, setelah insiden memilukan yang menimpa warga setempat.
Seorang warga, Samanan (41) menjadi korban terbaru dari serangan harimau Sumatera yang menggemparkan wilayah tersebut.
Kejadian tragis itu terjadi saat Samanan sedang bekerja di kebun pada hari Senin (11/3/2024).
Dalam kejadian mengerikan itu, Samanan berhasil melarikan diri dari cengkeraman mematikan binatang buas itu, namun tidak tanpa luka.
“Kejadian bermula ketika seorang warga Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, bernama Samanan (41) diserang binatang buas harimau saat bekerja di kebun,” ungkap Kapolres Lampung Barat, AKBP Ryky Widya Muharam.
Menurut keterangan polisi, Samanan melakukan perlawanan terhadap harimau tersebut sebelum akhirnya berhasil melarikan diri dan dilarikan ke Puskesmas Suoh.
Namun, cederanya cukup serius sehingga ia harus dirujuk ke RSUD Liwa untuk perawatan lebih lanjut.
Insiden ini membuat kemarahan warga setempat mencapai puncaknya. Sebelumnya, dua warga lain telah menjadi korban serangan harimau Sumatera dalam rentang waktu yang berbeda.
Pada tanggal 22 Februari 2024, seorang warga bernama S (28) ditemukan tewas dalam keadaan tragis, hanya beberapa ratus meter dari kebun tempatnya bekerja.
Dan sebelumnya lagi, pada 8 Februari 2024, Gunarso (47) juga ditemukan tewas akibat diserang oleh harimau.
Kepolisian setempat telah melakukan evakuasi korban-korban tersebut, namun rasa takut dan kemarahan warga terhadap serangan-serangan yang terjadi terus meningkat.
Hal ini menjadi pemicu tindakan yang tak terduga, di mana Kantor Resort Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) di Suoh, Lampung Barat, dibakar oleh massa pada hari Senin yang sama.
Kantor TNBBS, yang menjadi pusat pengelolaan dan pemantauan harimau Sumatera, menjadi sasaran amukan massa yang mencari pemahaman atas serentetan serangan yang mengguncang komunitas mereka.
Tindakan keras ini mencerminkan ketidakpuasan dan keputusasaan warga terhadap situasi yang semakin memburuk.
Sementara itu, pihak berwenang terus berupaya meningkatkan upaya perlindungan dan penanganan terhadap harimau Sumatera yang semakin meresahkan.
Namun, kehadiran harimau-harimau itu di sekitar wilayah pemukiman manusia menimbulkan tantangan besar bagi kesejahteraan dan keselamatan masyarakat setempat.