BERITA

Rudi Setiawan, Putra Lampung yang Terpilih Sebagai Deputi Penindakan KPK: Profil dan Warisan Budaya Adat di Lampung

328
×

Rudi Setiawan, Putra Lampung yang Terpilih Sebagai Deputi Penindakan KPK: Profil dan Warisan Budaya Adat di Lampung

Sebarkan artikel ini
Putra Lampung Dilantik Jadi Deputi Penindakan KPK, ini Profil dan Silsilah Adat Irjen Rudi Setiawan di Lampung
Putra Lampung Dilantik Jadi Deputi Penindakan KPK, ini Profil dan Silsilah Adat Irjen Rudi Setiawan di Lampung

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pada Senin, tanggal 6 November 2023, Irjen Rudi Setiawan telah diresmikan sebagai Deputi Penindakan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) oleh Ketua KPK, Firli Bahuri.

Ini adalah momen bersejarah dalam karirnya yang penuh prestasi. Namun, sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai karirnya dalam penindakan korupsi, mari kita simak lebih dekat asal-usul dan silsilah adat keluarga Lampungnya.

Rudi Setiawan, yang merupakan putra asli Lampung, telah mengukir namanya dalam dunia penegakan hukum di Indonesia.

Sebelum menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK, ia menduduki posisi sebagai Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial dan Politik.

Namun, apa yang membuatnya semakin menarik adalah kedalaman warisan budaya adat yang ia bawa sebagai Penerus Penyimbang Marga Legun Way Urang ke-10.

Menurut laporan dari Suara.com, Way Urang adalah nama sebuah kawasan yang terletak di pesisir Kabupaten Lampung Selatan.

Kawasan ini dihuni oleh etnis Lampung Pesisir atau peminggir yang menjalankan adat Sai Batin. Way Urang terdiri dari sekelompok kerabat yang berasal dari Buay Wawang, suatu kelompok keturunan dalam masyarakat etnik Lampung.

Baca Juga:  Usulan Sekda Lampung Selatan: DPRD Diajak Bahas Ranperda Pajak dan Retribusi Daerah dalam Rapat Paripurna

Buay adalah satuan unit terkecil dalam kelompok etnik Lampung, yang berkaitan dengan keturunan dari satu nenek moyang atau ancestor.

Masyarakat adat Sai Batin Kalianda mengenal sistem kebandakhan, dan Way Urang merupakan salah satu kepaksian yang diangkat menjadi kebandakhan oleh Canggu, Tengkuju, dan Maja.

Sebagai seorang bandakh, Rudi Setiawan memiliki tanggung jawab yang berat, dan hak-hak yang luas dalam sistem adat Sai Batin.

Salah satu keistimewaan adalah hak untuk melekatkan gelar pangeran, sementara ketiga paksi yang lainnya memegang gelar tertinggi dalom.

Silsilah keturunan Penyimbang Marga Way Urang Legun dimulai dengan seorang yang bernama Karoleh Oeloe Balang, yang diperkirakan hidup sekitar 600 tahun yang lalu.

Karaoleh Oeloe Balang dimakamkan di Pekon Way Urang Lom atau Way Urang Saka bersama dengan beberapa keturunan di bawahnya.

Baca Juga:  Stabilitas Mudik Lebaran: Harga Pertamax Cs Tetap Stabil, Berikut Harga BBM di SPBU Lampung dan Tujuan Mudik

Berikut adalah silsilah keturunan Karoelah Hulu Balang, asal dari Buay Wawang, seperti yang dicatat dalam buku “Marga Legun Way Urang (Sebuah Catatan Etnografi)” karya Dr. Bartoven Vivit Nurdin:

  1. Keturunan I S/D IV Karoelah Oeloe Balang – Catatan hilang terseret air laut saat Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883 Masehi.
  2. Hasan Gelar Dalom Sangoen Ratoe – Penyimbang Marga Legun Way Urang, keturunan ke-5 dari Karaoleh Oeloe Balang.
  3. Abdoellah/Doelah Gelar Dalom Kesoema Ratoe (1868-1930) – Anak laki-laki tertua dari Hasan Gelar Dalom Sangoen Ratoe, penerus Penyimbang Marga Legun Way Urang yang ke-6.
  4. Hasan Gelar Pangiran Mangkoeboemi (1) – (1889-1947) – Anak laki-laki tertua dari Abdoellah Gelar Dalom Koesoema Ratoe, penerus Penyimbang Marga Legun Way Urang yang ke-7.
  5. Haji Moehammad Idroes Gelar Pangiran Sangoen Ratoe Ya Bandar (1) – (1919-1979) – Anak laki-laki tertua dari Hasan Gelar Pangiran Mangkoeboemi (1), penerus Penyimbang Marga Way Urang Legun yang ke-8.
  6. Rustam Effendi Gelar Pangiran Mangkubumi (II) – Lahir pada tanggal 3 Desember 1942, ia adalah anak laki-laki tertua dari Haji Moehammad Idroes Gelar Pangiran Sangoen Ratoe Ya Bandar (1), sebagai penerus Penyimbang Marga Legun Way Urang yang ke-9.
  7. Rudi Setiawan Gelar Pangiran Sangun Ratu Ya Bandar (II) – Lahir pada tanggal 9 November 1968, ia adalah anak tertua dari Rustam Effendi Gelar Pangiran Mangkubumi (1), sebagai penerus Penyimbang Marga Legun Way Urang yang ke-10.
Baca Juga:  Saat Melakukan Pencurian di Gerai Mini ATM Trans Tanjungan, Polisi Berhasil Menangkap Pria Asal Candipuro, Lampung Selatan

Ini adalah silsilah panjang dan berharga yang menghubungkan Rudi Setiawan dengan warisan adat Lampung yang kaya dan bersejarah.

Keberhasilannya dalam karir hukumnya adalah bukti bahwa ia membawa tidak hanya kemampuan kepemimpinan, tetapi juga kebanggaan akan akar budaya dan sejarahnya sebagai putra Lampung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *