Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Kompetisi bukanlah semata tentang menang atau kalah, tapi lebih pada perjalanan memperluas diri melalui tantangan yang ada di sepanjang jalan.
Rodrikson Alpian Medlino, seorang mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila) angkatan 2020, telah menorehkan jejak inspiratif dengan mengukir 50 prestasi gemilang selama masa kuliahnya.
Dari level daerah hingga internasional, Rodrikson mempersembahkan dedikasi dan semangatnya dalam berbagai ajang perlombaan dan kompetisi.
Rodrikson percaya bahwa kompetisi bukanlah sekadar sebuah ajang untuk menunjukkan kualitas institusi, melainkan lebih pada kemampuan dan dedikasi individu.
“Awalnya sempat ragu untuk mencoba mengikuti perlombaan, tapi saya coba yakinkan diri sebagai mahasiswa Unila, juga tidak kalah saing dengan universitas atau institut lainnya di Indonesia, terutama di Pulau Jawa,” ungkapnya.
Komitmen Rodrikson dalam mengikuti kompetisi tidak hanya menghadirkan pencapaian-pencapaian gemilang, tetapi juga memunculkan kepercayaan diri sebagai mahasiswa berprestasi di tingkat fakultas dan universitas.
Di balik sorotan prestasi tersebut, Rodrikson mengakui perjuangan yang harus dilaluinya. Manajemen waktu menjadi salah satu tantangan utama, terutama saat harus seimbang antara tugas akademik dan persiapan kompetisi.
Meski demikian, semangat Rodrikson tidak pernah surut. Setiap kesulitan dianggapnya sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar.
Salah satu momen paling berkesan baginya adalah kemenangan dalam Nace Competition tingkat nasional tahun 2021, diinisiasi oleh Lembaga Kajian Keilmuan Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Tak hanya itu, bersama rekannya Ananda Dwi Kartika, Rodrikson juga meraih prestasi gemilang dalam ajang Innovation and Research Competition (IESCO) tingkat internasional, serta menjadi Awardee dalam Youth Innovation Forum: Singapore, Malaysia, dan Thailand pada tahun 2023.
Kepada seluruh mahasiswa Unila, Rodrikson menyampaikan pesan inspiratif.
“Tetaplah berani menghadapi tantangan dan keluar dari zona nyaman. Perlombaan bukan sekadar tentang memenangkan medali, tapi lebih pada proses pembelajaran dan pertumbuhan pribadi yang tak ternilai harganya,” katanya.
Dengan pencapaian ke-50, Rodrikson mengakhiri perjalanannya dalam kompetisi selama masa kuliah dengan memenangkan sebuah lomba esai di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Walisongo.
Rencananya kedepan, ia akan melangkah ke dunia profesional sebagai Junior Associate di salah satu Kantor Hukum di Jakarta.
Rodrikson berharap kisahnya dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa Unila lainnya untuk aktif mengikuti berbagai kompetisi atau perlombaan.
Baginya, kompetisi bukan hanya sekadar sebuah peristiwa, tapi lebih pada pengalaman yang membawa pengetahuan baru, penghargaan atas kerja keras, serta kebanggaan bagi almamater tercinta.