Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pada tanggal 9 Agustus 2023, Prodi Bisnis Digital di Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Lokakarya Rekonstruksi Kurikulum dan Pembelajaran Kolaboratif Berbasis Industri.
Acara ini dihadiri oleh 15 stakeholder dari dunia industri, Asosiasi Profesi Bisnis Digital (Apbisdi) Indonesia, dan perwakilan dari 10 prodi bisnis digital nasional.
Lokakarya tersebut dilaksanakan secara hybrid, menggabungkan kehadiran fisik dan partisipasi online.
Pembukaan Lokakarya dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Riset RZ Abdul Aziz, S.T., M.T., Ph.D.; Wakil Rektor 2 Ronny Nazar, S.E., M.M., serta Direktur MBKM IIB Darmajaya Dr. Muhammad Said Hasibuan, M.Kom.
RZ Abdul Aziz mengungkapkan betapa pentingnya kurikulum dalam sebuah program studi, karena kurikulum merupakan cerminan dari jenis lulusan yang akan dihasilkan.
Prodi Bisnis Digital di IIB Darmajaya merupakan prodi yang baru dan menggabungkan berbagai disiplin ilmu, seperti Manajemen, Sistem Informasi, Teknik Informatika, dan Komunikasi.
RZ Abdul Aziz menekankan bahwa Prodi Bisnis Digital mampu menjawab tuntutan zaman dan kebutuhan profesi saat ini, yang semakin dipengaruhi oleh informasi digital yang melimpah.
Lokakarya ini merupakan langkah penting dalam penyusunan kurikulum Prodi Bisnis Digital. M. Ariza Eka Yusendra, Ketua Prodi Bisnis Digital, menyampaikan bahwa kajian kurikulum telah dilakukan sejak tahun 2020, dengan perbedaan signifikan terutama dalam hal penetrasi digital yang semakin masif.
Kurikulum ini telah menjadi penerima hibah untuk pengembangan rekonstruksi kurikulum bersama dengan kegiatan MBKM.
Kehadiran para stakeholder dari berbagai prodi Bisnis Digital se-Indonesia mengindikasikan pengakuan terhadap Prodi Bisnis Digital IIB Darmajaya di tingkat nasional.
Osli Usman, dari Universitas Negeri Jakarta, mengusulkan agar mahasiswa sudah terlibat dalam dunia usaha dan industri (DUDI) mulai dari semester 3.
Hal ini bertujuan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman yang berharga selama kuliah.
Kistiawan, perwakilan dari Kamar Dagang Industri (Kadin) Lampung, memberikan tanggapan positif terkait rencana kurikulum Prodi Bisnis Digital yang membagi perencanaan bisnis pada semester 1 dan 2, eksekusi pada semester 3, 4, dan 5, serta pengembangan lebih lanjut pada semester 6, 7, dan 8.
Namun, ia menyarankan agar output eksekusi di semester 3, 4, dan 5 mencakup omset atau penghasilan minimal 5 juta rupiah, yang dapat memberikan entri nilai bagi mahasiswa.
Dengan berbagai masukan dan kolaborasi yang terjalin dalam lokakarya ini, Prodi Bisnis Digital IIB Darmajaya berharap dapat menghasilkan kurikulum yang berkualitas, RPS (Rencana Pembelajaran Semester) yang baik, serta implementasi yang sukses di lapangan.
Tujuan utamanya adalah mencetak lulusan-lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan dapat memberikan nilai tambah bagi orang tua mahasiswa.
Dalam kerjasama dengan dunia industri dan institusi pendidikan lainnya, Prodi Bisnis Digital berkomitmen untuk mempersiapkan para mahasiswa menjadi profesional unggul dalam era digital ini.