Media90 – Dosen Politeknik Negeri Lampung (Polinela), yang diketuai oleh Ir. Bambang Utoyo, M.P., bersama tim dosen yang terdiri dari Ir. Abdul Azis, M.P., Nindy Permatasari, S.Pd., M.Sc., Lu’lu’ Kholidah Fauziah, S.Si., M.Sc., dan Resti Puspa Kartika Sari, S.P., M.Si., telah melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Desa Batuliman Indah, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (6/7/2024) dan menyasar anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Jaya dengan fokus utama pada penanganan penyakit busuk pangkal batang yang kerap menyerang tanaman kelapa sawit.
Desa Batuliman Indah memiliki area perkebunan kelapa sawit yang berpotensi menghasilkan 28 ton per hektar per tahun.
Namun, pada tahun 2023, produktivitas petani di desa ini hanya mencapai 20 ton per hektar per tahun. Investigasi lebih lanjut mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama penurunan produktivitas tersebut adalah penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh jamur Ganoderma boninense.
Selama ini, penyakit busuk pangkal batang di desa tersebut belum mendapatkan penanganan serius karena para petani belum mengetahui cara pengendalian yang tepat.
Untuk itu, tim PkM Polinela melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) tentang pengembangan dan aplikasi trichoderma, dengan tujuan memberikan inspirasi kepada Gapoktan Tani Jaya dalam mengendalikan penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit.
Selain melibatkan lima dosen, tim PkM Polinela juga didukung oleh dua Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dan dua mahasiswa.
Total sembilan personel ini menghelat rangkaian aktivitas PkM yang terdiri atas paparan materi, diskusi, dan demonstrasi pembuatan trichoderma dengan media beras. Sebelum kegiatan dimulai, tim PkM Polinela mengukur kemampuan awal peserta melalui pretest.
“Sebelum semua kegiatan dilaksanakan, tim kami meminta para peserta untuk mengerjakan soal. Ada sepuluh soal yang disiapkan. Di sini, kami ingin mengetahui bagaimana pengetahuan awal dari peserta, yang selanjutnya akan kami bandingkan dengan nilai tes setelah rangkaian kegiatan. Jadi, kita bisa lihat dampak kegiatan ini,” tutur Bambang Utoyo, ketua tim PkM.
Pada sesi pemaparan materi, dijelaskan teknik pengendalian penyakit busuk pangkal batang secara tepat, termasuk aplikasi trichoderma pada lahan kelapa sawit.
Sesi ini dirangkai dengan diskusi, memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengonfirmasi pemahaman yang didapatkan.
Berdasarkan hasil tes awal dan akhir, sebanyak 90% peserta yang sebelumnya tidak mengetahui aplikasi dan penggunaan trichoderma, setelah pelatihan menjadi paham dan mengerti.
Suryana, selaku Ketua Gapoktan Tani Jaya, merasa sangat terbantu dengan kegiatan ini. “Kegiatan ini sangat baik dan sangat dibutuhkan oleh para petani.
Sebelumnya kami tidak mengetahui apa itu trichoderma, hari ini kami dikenalkan dan diajari bagaimana menggunakannya.
Semoga dengan ilmu yang dibagikan ini nantinya dapat diaplikasikan di lapangan dan membantu petani dalam menanggulangi permasalahan busuk pangkal batang kelapa sawit di desa kami,” ungkap Suryana.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan potensi yang dimiliki oleh Desa Batuliman Indah dapat dioptimalkan, sehingga bermanfaat bagi masyarakat setempat dan negara pada umumnya.