Media90 – PT PLN (Persero) sukses mencatatkan penambahan pelanggan hingga 3,5 juta, menjadikan total pelanggan mencapai 89,15 juta pada tahun 2023.
Keberhasilan ini turut mengantarkan PLN meraih keuntungan terbesar dalam sejarah perseroan dengan laba bersih sebesar Rp22,07 triliun pada tahun 2023.
Ini sekaligus mencetak hattrick rekor laba bersih tertinggi selama tiga tahun berturut-turut sejak 2021.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa PLN secara konsisten melakukan transformasi dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.
PLN tidak hanya berfokus pada peningkatan suplai listrik tetapi juga pada kepuasan pelanggan.
“Kami melakukan transformasi digital secara end-to-end dalam layanan pelanggan, sehingga masyarakat semakin mudah mendapatkan akses listrik. Jika dahulu kami hanya berorientasi pada suplai listrik, sekarang orientasi kami adalah untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan,” ujar Darmawan pada Senin (3/6/2024).
Darmawan merinci bahwa pertumbuhan jumlah pelanggan disumbang paling besar dari tarif rumah tangga sebanyak 3.223.603 pelanggan, kemudian diikuti oleh tarif bisnis sebanyak 181.533 pelanggan.
Penambahan pelanggan tarif sosial sebanyak 72.311 pelanggan, tarif pemerintahan 28.393 pelanggan, dan tarif industri 27.217 pelanggan.
“Total pelanggan PLN sampai dengan 2023 mencapai 89.153.278, dengan rincian pelanggan rumah tangga 81.551.325 pelanggan atau 91,47 persen dari total pelanggan, diikuti pelanggan tarif bisnis 4.706.947 pelanggan atau 5,28 persen, dan pelanggan tarif sosial 1.993.101 atau 2,24 persen dari total keseluruhan pelanggan,” jelas Darmawan Prasodjo.
Sementara itu, total pelanggan golongan tarif pemerintahan sebanyak 595.941 atau 0,67 persen, dan tarif industri 206.770 atau 0,23 persen dari total pelanggan.
Darmawan juga menyebutkan bahwa peningkatan jumlah pelanggan di tahun 2023 didukung oleh kecepatan penyelesaian daftar tunggu pelanggan.
Pengendalian material distribusi utama (MDU) dan kecepatan eksekusi penyambungan menjadi kunci utama dalam pencapaian ini.
Dengan upaya tersebut, penyambungan pelanggan di tahun 2023 terealisasi sebanyak 3,5 juta sambungan pelanggan.
“Tren daftar tunggu tahun 2023 terus menurun. PLN berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, salah satu langkah yang dilakukan yaitu kecepatan penyambungan yang lebih baik dari tahun ke tahun dengan melakukan pengelolaan MDU, digitalisasi monitoring penyambungan melalui virtual command center, dan optimalisasi eksekusi penyambungan,” tambah Darmawan.
Selain itu, pertumbuhan pelanggan dari golongan tarif rumah tangga juga didukung oleh hadirnya program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang diinisiasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada keluarga prasejahtera yang tersebar di Indonesia.
Sepanjang tahun 2023, PLN telah menyambung program BPBL secara gratis bagi 131.600 keluarga prasejahtera.
PLN juga menginisiasi program “Light Up the Dream,” yakni sambung baru secara gratis kepada keluarga prasejahtera. Program yang berasal dari donasi pegawai PLN ini telah berhasil menyambung 20.942 keluarga.
Berbagai strategi untuk peningkatan jumlah pelanggan ini berkontribusi pada peningkatan rasio elektrifikasi (RE) nasional menjadi 99,79% pada 2023, setelah sebelumnya RE Nasional menyentuh angka 99,63% pada tahun 2022.
“Listrik merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Oleh karena itu, PLN akan terus memberikan listrik andal sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” tutup Darmawan Prasodjo.