Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Tim peneliti dari Program Studi (Prodi) Perikanan Tangkap, Politeknik Negeri Lampung (Polinela), telah melakukan riset mendalam terkait alat tangkap di wilayah Lampung Timur.
Tim ini terdiri dari tiga orang dosen yang berpengalaman, yaitu Denta Tirtana, M.Si., Fauzi Syah Putra, M.Si., dan Rama Agus Mulyadi, M.Si, serta dibantu oleh seorang praktisi lapangan (PLP), Rizqy Hidayatullah, S.TrPi.
Mahasiswa juga turut berkontribusi dalam riset ini, dengan partisipasi dari Al Kahfi Damar Kencana, Darma Aprilyansyah, dan Arief Prayoga, yang merupakan mahasiswa dari Prodi Perikanan Tangkap.
Riset ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data sekunder dari berbagai dinas terkait. Tim peneliti melakukan survei di dua wilayah pesisir yang menjadi fokus utama riset, yaitu Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Muara Gading Mas dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kuala Penat.
Kedua lokasi ini terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Survei dan pengambilan data dilakukan pada tanggal 8 Juli 2023 dan periode 14 hingga 16 Juli 2023.
Hasil survei di PPP Muara Gading Mas menunjukkan bahwa mayoritas nelayan di daerah ini menggunakan alat tangkap jenis gillnet yang terdiri dari ‘jaring play’ dan jaring rajungan.
Selain itu, ditemukan pula penggunaan jaring arad dan pukat dorong berkapal. Menariknya, nelayan di Muara Gading Mas memiliki kebiasaan menggunakan alat tangkap yang berbeda-beda setiap musimnya, dan aktivitas penangkapan ikan ini berlangsung sepanjang tahun.
Survei di Kuala Penat, khususnya di Desa Margasari, dilakukan melalui wawancara dan diskusi kelompok yang mendalam.
Hasilnya menunjukkan bahwa alat tangkap yang dominan digunakan oleh nelayan di Kuala Penat adalah alat tangkap penggaruk dan jaring hela.
Musim puncak penangkapan ikan di lokasi ini terjadi pada musim barat, yakni antara Bulan Desember hingga April.
Riset ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang praktik penangkapan ikan di wilayah Lampung Timur, serta membantu mengidentifikasi potensi inovasi dalam penggunaan alat tangkap yang berkelanjutan.
Dengan pengetahuan yang lebih mendalam tentang preferensi dan kebiasaan nelayan lokal, diharapkan perikanan di wilayah ini dapat dikelola secara lebih efektif, berdampak positif bagi kesejahteraan nelayan, serta menjaga keberlanjutan sumber daya laut.