Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pada Jumat (24/11/2023), Aula Pascasarjana Lantai 2 Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menjadi saksi perhelatan Monitoring dan Evaluasi Bantuan Akselerasi Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Tinggi dalam mendukung Kampus Merdeka Mandiri (KMM) Tahun 2023.
Dalam acara ini, Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Prodi Bisnis Digital IIB Darmajaya mendapatkan masukan berharga dari Tim Pakar Direktorat Pembelajaran & Kemahasiswaan (Belmawa) Ditjen Dikti Ristek Kemdikbudristek RI.
Tim Pakar yang dipimpin oleh Prof. Dwita Suastiyanti, bersama dengan Staf Direktorat Belmawa Anisa Rahmawati, S.Si., Monev, secara langsung memberikan masukan yang krusial bagi pengembangan kurikulum di kedua program studi tersebut.
Universitas Muhammadiyah Pringsewu juga turut ambil bagian dengan kehadiran di Kampus Biru, sementara Universitas Bengkulu berpartisipasi melalui daring.
Prof. Dwita Suastiyanti menyampaikan tujuan kunjungannya, yang bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan bantuan dari Direktorat Belmawa dalam penyempurnaan kurikulum guna mendukung pelaksanaan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Merupakan suatu kebanggaan bagi saya dapat berkunjung secara hybrid,” ujarnya.
Beliau juga menekankan pentingnya koordinasi antara perguruan tinggi dan Belmawa dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan regulasi Kemdikbudristek RI.
“Silakan memanfaatkan tim ahli dari Kemdikbudristek RI dalam penyusunan kurikulum hingga tuntas,” saran Prof. Dwita.
Sebelumnya, Plt Rektor IIB Darmajaya, RZ Abdul Aziz, S.T., M.T., Ph.D., menyampaikan rasa syukur perguruan tinggi atas perhatian Dikti yang memberikan bantuan dalam mendesain kurikulum dengan sebaik mungkin.
“Kurikulum ini adalah roadmapnya kampus karena menjadi gambaran sebaik apa lulusan yang dihasilkan,” ungkapnya.
RZ Abdul Aziz juga menyoroti aspek akreditasi perguruan tinggi yang terkait dengan perancangan kurikulum.
Dengan melibatkan semua pihak dalam hibah ini, perguruan tinggi dapat memperoleh poin empat dari standar Dikti.
“Dari hibah ini juga bisa jadi buku sakti yakni sebuah kurikulum, tetapi harus diimplementasikan dengan baik,” tambahnya, menegaskan pentingnya implementasi hasil hibah secara efektif.