Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Dalam upaya untuk meningkatkan keterampilan dalam membudidaya dan memasarkan ikan lele, Politeknik Negeri Lampung (Polinela) telah memberikan pengetahuan yang berharga kepada para santri di Pondok Pesantren Mardhiyatul Qomariyah, yang terletak di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran.
Sebagai bagian dari komitmen Dosen Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Jurusan Peternakan Polinela, tim terdiri dari beberapa individu yang terampil dalam bidang ini, termasuk Tulas Aprilia, S.Pi., M.Si., Dr. Rakhmawati, S.Pi., M.Si., Ir. Rietje J.M. Bokau, M.T.A., Annisa Fitri, S.P., M.Si., Juli Nursandi, S.Pi., M.Si., dan Eulis Marlina, S.Pi., M.Si.
Tulas Aprilia, S.Pi., M.Si., Dosen dari Jurusan Peternakan Politeknik Negeri Lampung, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang difokuskan pada pelatihan teknik budidaya dan pemasaran ikan lele dengan sistem bioflok.
Dalam rangka membantu proses pelatihan ini, tim Dosen Polinela bekerja sama dengan seorang Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dan lima mahasiswa sebagai pendamping.
Aprilia menjelaskan, “Kegiatan ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilakukan oleh Dosen Jurusan Peternakan Politeknik Negeri Lampung, selain dari pendidikan dan penelitian. Pelatihan ini dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 24 Juni 2023.”
Pimpinan Pondok Pesantren Mardhiyatul Qomariyah, Sumardi, S.T., merasa antusias dengan kegiatan ini dan mengungkapkan ketertarikan para santri dalam belajar untuk memelihara ikan lele.
Aprilia menjelaskan bahwa para santri akan diberikan pengetahuan teoritis tentang meningkatkan keterampilan, kreativitas, dan pengetahuan dalam memanfaatkan potensi lingkungan sekitar.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan semangat kewirausahaan mereka dan membekali mereka untuk masa depan dalam bermasyarakat.
Selanjutnya, para santri akan mendapatkan bimbingan teknis langsung, termasuk pembuatan kolam terpal berbentuk bulat dengan rangka besi di sekitar lingkungan pondok pesantren.
Tujuan dari program pengabdian ini adalah untuk mengukur sejauh mana pemahaman para santri tentang teknik budidaya dan pemasaran ikan lele dengan teknologi bioflok.
Mereka juga berusaha mengukur keberhasilan produksi ikan lele ukuran konsumsi yang dihasilkan dan dijual kepada masyarakat sekitar, dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan para santri.
Aprilia menjelaskan bahwa target pengabdian ini adalah para santri Pondok Pesantren Mardhiyatul Qomariyah agar mereka mampu menguasai teknik budidaya lele menggunakan teknologi bioflok.
Mereka akan belajar untuk membuat kolam terpal berbentuk bulat dengan rangka besi yang dapat dipindah-pindah.
Setelah kolam terpal siap, sistem bioflok akan diterapkan. Sistem ini melibatkan pertumbuhan mikroorganisme untuk memanfaatkan limbah di kolam ikan, yang didominasi oleh bakteri probiotik dan jamur.
Keberhasilan sistem ini dapat dilihat dari adanya gumpalan kecil yang melayang di kolam budidaya.
Dibandingkan dengan metode budidaya konvensional, Tulas Aprilia, S.Pi., M.Si., menjelaskan bahwa dengan menerapkan metode padat tebar 500-1000 ekor/m3 dan teknologi bioflok, waktu yang dibutuhkan untuk panen menjadi lebih efisien, hanya 75 – 90 hari.
Selain dari aspek budidaya, pelatihan ini juga memberikan bimbingan terkait pemasaran. Hal ini diharapkan dapat membantu para santri untuk memasarkan hasil budidaya mereka ke masyarakat, baik secara langsung maupun secara online.
Kegiatan ini mencakup penebaran benih pada Minggu, 9 Juli 2023, yang melibatkan pengurus Pondok Pesantren dan para santri.
Proses pemeliharaan ikan lele akan berlangsung selama 60-90 hari, termasuk kegiatan pendederan dan pembesaran.
Tulas Aprilia menegaskan, “Kegiatan pemeliharaan tidak terlepas dari pengelolaan kualitas air dan pakan. Pada kesempatan ini, kami juga memberikan penyuluhan tentang pengelolaan pakan dan kualitas air agar pemeliharaan dapat berjalan dengan baik sesuai harapan.”
Hasil dari kegiatan pelatihan ini mencakup kolam terpal bulat dengan rangka besi, sistem bioflok untuk pemeliharaan ikan lele, dan ikan lele ukuran konsumsi setelah pemeliharaan selama 60-90 hari.
Tim pengabdian masyarakat Polinela optimis bahwa program ini akan memberikan manfaat besar dalam meningkatkan keterampilan dan semangat berwirausaha para peserta, serta meningkatkan pendapatan mereka.
“Untuk pemasaran produk, tim dari pondok pesantren akan bekerja sama dengan mahasiswa pendamping untuk memasarkan produk, baik secara langsung maupun melalui pemasaran online,” tambahnya.
Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada para santri, tetapi juga berpotensi untuk berkontribusi pada ekonomi lokal dan pengembangan wirausaha di masyarakat sekitar.