Media90 – Rahmat Mirzani Djausal memberikan dukungannya terhadap Pusat Inkubator Bisnis Juara yang dicanangkan oleh Universitas Teknokrat Indonesia.
Hal ini disampaikan saat ia menjadi pembicara di acara Teknokrat Entrepreneur Vaganza 2024, pada Senin (20/5/2024).
Mirza, yang juga anggota DPRD Provinsi Lampung, menekankan pentingnya kewirausahaan dalam pembangunan daerah dan nasional.
“Pemerintah pusat saat ini tengah mencanangkan tahun 2045 sebagai tahun Indonesia Emas. Pada tahun yang sama, Indonesia juga ditargetkan menjadi salah satu dari lima negara termaju di dunia,” kata Yay Mirza, sapaan akrabnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, lanjut Mirza, diperlukan pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi. “Dalam lima tahun ke depan, kita membutuhkan pertumbuhan 10%, dan sepuluh tahun berikutnya juga 10%, lalu harus stabil di 6%.
Saat ini, pertumbuhan ekonomi nasional hanya 5,3% dan Provinsi Lampung masih di bawah 5%, kurang dari pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Menurut Mirza, hal ini disebabkan oleh kurangnya pengelolaan sumber daya alam di Provinsi Lampung. Ia mengingatkan bahwa 15 tahun lalu, menjadi pengusaha pemula sangat sulit dan penuh tantangan.
“Saat ini, pemerintah pusat banyak memberikan terobosan bagi pengusaha pemula, salah satunya melalui akses permodalan. Hanya dengan KTP, pengusaha bisa melakukan peminjaman modal melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat),” jelas Mirza.
Kemudahan yang diberikan pemerintah dalam memberi peluang berusaha bagi pengusaha muda akan menjadi terobosan baru dalam pembangunan.
“UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) bisa berkembang karena kemudahan akses permodalan, akses pasar, dan adanya inovasi atau terobosan baru,” kata Mirza.
Mirza yakin, dengan demikian, pertumbuhan ekonomi bisa melaju cepat dan tinggi sesuai harapan menuju Indonesia Emas.
“Pak Prabowo sadar bahwa tidak ada cara yang lebih cepat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kecuali dengan memperbanyak UMKM. Normalnya, jumlah pengusaha di sebuah negara adalah 5%. Di Lampung sendiri hanya 2,5%. Jika ini bisa dicapai, maka pertumbuhan ekonomi akan berjalan,” ujarnya.
Mirza menekankan bahwa pengusaha pemula harus dibantu oleh pemerintah dengan menyediakan fasilitas yang baik.
“Akses permodalan harus diperbanyak, akses pemasaran harus diperluas, dan yang terpenting, inkubator bisnis harus dilakukan secara masif, bukan hanya untuk mahasiswa, tetapi juga masyarakat luas,” katanya.
Dengan adanya Pusat Inkubator Bisnis, mahasiswa dapat belajar mengenai ilmu bisnis mulai dari laporan laba rugi, pemasaran, hingga neraca penjualan.
“Apresiasi yang besar saya sampaikan kepada Universitas Teknokrat Indonesia yang telah menginisiasi Pusat Inkubator Bisnis ini. Semoga kegiatan ini menginspirasi banyak pihak bahwa penting sekali mengadakan inkubator seperti ini sebagai tempat pelatihan dan menambah ilmu berwirausaha,” tutup Mirza.
Teknokrat Entrepreneur Vaganza 2024 mengangkat tema “Embrace Your Entrepreneurial Spirit Through Global Culture” dengan tujuan membangkitkan semangat kewirausahaan.
Selama tiga hari, mulai Senin hingga Rabu (20-22/5/2024), para peserta akan menerima materi mengenai pengembangan kewirausahaan dan pemasaran produk.