BERITA

Meninggalnya Kakek di Wonosobo Tanggamus: Kisah Penuh Kepedihan saat Ditemani Istri Pikun, Menyisakan Misteri Bau Busuk yang Mengejutkan

210
×

Meninggalnya Kakek di Wonosobo Tanggamus: Kisah Penuh Kepedihan saat Ditemani Istri Pikun, Menyisakan Misteri Bau Busuk yang Mengejutkan

Sebarkan artikel ini
Ditemani Istri Pikun, Kakek di Wonosobo Tanggamus ini Diketahui Meninggal Tiga Hari karena Bau Busuk
Ditemani Istri Pikun, Kakek di Wonosobo Tanggamus ini Diketahui Meninggal Tiga Hari karena Bau Busuk

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Polsek Wonosobo, di bawah kepemimpinan Kapolsek AKP Juniko, menghadapi kasus tragis saat mengidentifikasi mayat seorang kakek bernama Toran (82) di Pekon Way Liwok, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus.

Kejadian menggemparkan ini terjadi pada Selasa (30/1/2024), ketika warga setempat mencium bau menyengat yang berasal dari rumah almarhum.

Jasad Toran ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB oleh saksi Rafli, seorang aparatur Pekon, setelah mencium bau tidak sedap mirip bangkai.

“Warga sekitar ikut mencium bau tersebut dan melakukan pencarian, menemukan bahwa bau tersebut berasal dari dalam rumah almarhum yang terkunci,” ungkap AKP Juniko mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rinaldo Aser.

Pintu rumah Terkunci dari dalam, membuat warga tidak dapat masuk. Informasi mengenai bau tersebut kemudian dikonfirmasi oleh istri almarhum, Kalsum, yang juga mengalami kondisi pikun.

“Warga memberitahu aparat Pekon, yang kemudian menghubungi anggota Polsek Wonosobo Polres Tanggamus. Kami mendatangi lokasi dan membuka kamar almarhum,” jelas AKP Juniko.

Polisi yang tiba di tempat kejadian memasang police line, meminta keterangan para saksi, dan mengevakuasi jenazah ke RS Batin Mangunang Kota Agung.

Kapolsek menekankan pentingnya kerja sama antara warga dan aparat dalam menanggapi situasi darurat guna menghindari kejadian serupa.

Berdasarkan pemeriksaan medis RSUD Batin Mangunang, korban diduga meninggal lebih dari tiga hari tanpa adanya tanda kekerasan.

Dokter Muhammad Ichsan Haida menyatakan bahwa almarhum, yang diduga stroke selama tiga tahun, kemungkinan besar meninggal karena sakit tersebut.

“Kemungkinan besar mayat tersebut meninggal tiga hari lebih. Tidak ada tanda-tanda kekerasan. Ini murni karena dia sakit sudah lama dengan riwayat stroke selama tiga tahunan,” kata Dokter Ihsan.

Toran tinggal bersama istri pikunnya, Kalsum, tanpa memiliki anak atau saudara dekat. Informasi dari tetangga menyebutkan bahwa keduanya hidup sendiri di usia senja, membuat kematian Toran menjadi suatu kejadian yang mengundang duka dan perhatian dari masyarakat sekitar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *