BERITA

Lonjakan Kasus DBD: Kemenkes Catat 76 Ribu Kasus Sepanjang 2024, Polda Lampung Intensifkan Fogging

179
×

Lonjakan Kasus DBD: Kemenkes Catat 76 Ribu Kasus Sepanjang 2024, Polda Lampung Intensifkan Fogging

Sebarkan artikel ini
Kemenkes Ungkap Kasus DBD Tembus 76 Ribu Sepanjang 2024, Polda Gencarkan Fogging di Bandar Lampung
Kemenkes Ungkap Kasus DBD Tembus 76 Ribu Sepanjang 2024, Polda Gencarkan Fogging di Bandar Lampung

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Data terbaru dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan lonjakan tajam dalam kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia.

Hingga mencapai minggu ke-16 tahun 2024, jumlah kasus DBD yang tercatat telah melampaui angka 76.000, tepatnya mencapai 76.132 orang.

Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, di mana pada 26 Maret 2024, jumlah kasus DBD hanya mencapai 53.131 orang.

Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Kementerian Kesehatan dan masyarakat luas.

Tidak hanya meningkatnya jumlah kasus, namun angka kematian akibat DBD juga mencapai titik yang mengkhawatirkan.

Menurut keterangan dari Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, dr. Siti Nadia Tarmizi, jumlah kematian yang disebabkan oleh kasus DBD telah mencapai angka 540 orang.

Hal ini menegaskan bahwa DBD tetap menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia.

Respons Cepat Polda Lampung dengan Fogging

Menyikapi meningkatnya kasus DBD, Polda Lampung telah merespon dengan cepat untuk mengantisipasi potensi penyebaran penyakit tersebut.

Baca Juga:  Reihana Siap Jadi Kader Partai, Siapkan Tiga Nama Calon Wakil untuk Pilkada Bandar Lampung 2024

Salah satu langkah yang diambil adalah melakukan penyemprotan atau fogging di sejumlah titik di Bandar Lampung.

Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, menyatakan bahwa upaya ini dilakukan untuk menekan penyebaran wabah DBD sekaligus memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Fogging kami fokuskan pada area pemukiman warga yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti,” ujar Kapolda Helmy Santika.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi pencegahan yang diambil untuk mengurangi risiko penyebaran DBD di lingkungan masyarakat.

Layanan Fogging Gratis dan Intensifikasi Pada Sekolah dan Pemukiman Warga

Kapolda Lampung juga menegaskan bahwa layanan fogging ini disediakan secara gratis oleh Satuan Brimob Polda Lampung.

Selain itu, upaya ini juga diintensifkan ke sekolah, pondok pesantren, dan pemukiman warga.

Baca Juga:  Kasus DBD Meningkat di Tanggamus Tahun 2023: Satu Anak Meninggal Akibat Terlambat Penanganan

“Kami selalu siap melayani masyarakat, jadi para warga jangan sungkan untuk meminta bantuan fogging ke Satbrimob,” kata Irjen Helmy Santika.

Selain itu, Kapolda juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Menurutnya, kebersihan lingkungan merupakan faktor utama dalam mencegah penyebaran DBD.

“Permasalahan DBD ini tentunya bisa dicegah secara bersama-sama, terpenting, utamakan faktor kebersihan lingkungan,” katanya.

Fogging Terus Dilakukan Secara Berkelanjutan

Kasubden KBRN Satbrimob Polda Lampung, AKP Yamto, menjelaskan bahwa kegiatan fogging akan terus dilakukan ke sejumlah lokasi di Bandar Lampung.

Pihaknya memastikan bahwa cairan dan obat-obatan yang digunakan telah disiapkan dengan baik oleh Polda Lampung.

“Kami akan terus memetakan daerah-daerah rawan DBD untuk melakukan fogging secara efektif,” ucap AKP Yamto.

Apresiasi dari Warga

Warga Bandar Lampung, seperti Eriana, mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh Polda Lampung dalam melakukan fogging di lingkungan tempat tinggal mereka.

Baca Juga:  Tragedi Maut di Jalinbar Gadingrejo Pringsewu: Pemotor Wanita Tewas Tersambar Pick-up saat Berusaha Balik Arah

Kegiatan ini dianggap sangat membantu dalam menekan penyebaran wabah DBD. Wahyungsih, warga Rajabasa Raya, Bandar Lampung, yang putranya terjangkit DBD, berharap bahwa lingkungannya juga akan mendapat perhatian fogging dari pihak berwenang.

Langkah-langkah yang diambil oleh Polda Lampung dalam menangani kasus DBD ini menjadi contoh nyata pentingnya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular seperti DBD.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *