Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Ketua Program Studi (Prodi) Pendidikan Jasmani, FKIP, Universitas Lampung (Unila), Dr. Heru Sulistianta, S.Pd., M.Or., memastikan keamanan perjalanan 130 mahasiswa yang mengikuti kuliah kerja lapangan (KKL) ke destinasi Bali, Bromo, dan Yogyakarta.
Meskipun sempat mengalami kendala, Heru Sulistianta menegaskan bahwa seluruh mahasiswa kini sudah berada dalam perjalanan pulang menggunakan kapal.
Kendala tersebut bermula dari proses keterlambatan pelunasan antara pihak travel dengan pihak PO Bus. Akibatnya, pihak PO Bus menolak melanjutkan perjalanan.
Dr. Heru Sulistianta menjelaskan, “Kendala tersebut sudah diatasi dengan baik, meskipun ada sedikit keterlambatan. Dipastikan masalah tersebut sudah ditangani antara pihak travel dan PO bus.”
Menyikapi insiden ini, Heru Sulistianta menyatakan komitmennya untuk mencegah hal serupa terjadi pada masa mendatang.
Beliau berencana melakukan evaluasi dan lebih berhati-hati dalam melibatkan pihak ketiga pada kegiatan KKL selanjutnya.
“KKL merupakan kegiatan penting dalam pengembangan kompetensi mahasiswa, dengan tujuan agar mereka dapat mengembangkan pemahaman terhadap berbagai sarana, fasilitas, dan kegiatan tri darma pada lembaga yang menjadi tujuan KKL,” ujar Heru.
Tidak hanya memberikan manfaat akademis, KKL juga menciptakan hubungan dan kerja sama yang saling menguntungkan.
Pada KKL kali ini, 130 mahasiswa Unila berkunjung ke Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksa) di Bali, Bromo, dan Yogyakarta selama delapan hari mulai 14-21 Januari 2024.
Dengan penanganan masalah yang cepat dan baik, mahasiswa Prodi Penjas Unila kini dapat pulang dengan tenang.
Pengalaman KKL mereka tidak hanya bermanfaat secara akademis, tetapi juga memberikan wawasan akan dinamika kehidupan masyarakat.
Unila mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi dalam menyelesaikan masalah ini dengan cepat.
Pihak kampus juga memastikan bahwa seluruh mahasiswa KKL mendapatkan bantuan dan dukungan penuh selama perjalanan pulang, sambil berharap agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.