BERITA

Kenaikan Aktivitas Erupsi: Polda Banten Ingatkan Warga Pesisir Selat Sunda untuk Tetap Waspada terhadap Gunung Anak Krakatau

150
×

Kenaikan Aktivitas Erupsi: Polda Banten Ingatkan Warga Pesisir Selat Sunda untuk Tetap Waspada terhadap Gunung Anak Krakatau

Sebarkan artikel ini
Erupsi Meningkat, Polda Banten Minta Warga Pesisir Selat Sunda Waspadai Gunung Anak Krakatau
Erupsi Meningkat, Polda Banten Minta Warga Pesisir Selat Sunda Waspadai Gunung Anak Krakatau

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Polda Banten memberikan imbauan kepada warga pesisir Selat Sunda untuk tetap waspada terhadap meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) guna menghindari potensi letusan yang dapat membahayakan.

Kombes Pol Didik Hariyanto, Kabidhumas Polda Banten, menjelaskan bahwa imbauan ini didasarkan pada informasi terbaru dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Menurutnya, pada hari Senin (11/12/2023), Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan aktivitas yang cukup signifikan.

“Menurut informasi dari PVMBG hari ini, Gunung Anak Krakatau berada pada Level III (Siaga), dengan kabut 0-III Asap kawah yang tidak teramati dan sinar api tinggi mencapai 15-100 meter. Suhu udara 26°C, kelembaban udara 46-61%, dan ombak laut tergolong tenang,” kata Didik.

Baca Juga:  Operasi Antikriminalitas Laut: Polairud Polres Tanggamus Giat di Teluk Semangka untuk Tekan Tindak Pidana

Imbauan dari Polda Banten, khususnya dari Kabidhumas Didik, mengarah kepada nelayan dan warga pesisir untuk menjauhi Gunung Anak Krakatau.

Mereka diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif guna mengurangi risiko potensial.

“Kami mengimbau kepada warga di pesisir, terutama nelayan, untuk tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer karena saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III siaga,” tambahnya.

Gunung Anak Krakatau, yang lahir pada Juni 1927, telah mengalami serangkaian erupsi sejak saat itu. Erupsi tersebut telah membuat gunung tersebut tumbuh semakin besar dan tinggi.

Karakter letusannya melibatkan erupsi eksplosif dan erupsi efusif, dengan waktu istirahat letusan berkisar antara satu hingga enam tahun.

Oleh karena itu, imbauan ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan keselamatan warga pesisir Selat Sunda dalam menghadapi potensi bahaya erupsi Gunung Anak Krakatau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *