Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Kementerian Agama telah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap agen perjalanan yang menawarkan paket ibadah haji atau umrah dengan harga murah.
Hal ini disampaikan sebagai langkah pencegahan terhadap penipuan yang semakin marak, terutama melalui media sosial seperti Instagram.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Jaja Jaelani, menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam memilih agen perjalanan.
“Kami mengimbau kepada masyarakat jangan tergiur dengan slogan haji murah. Pastikan di dalam layanan yang mereka berikan itu dalam bentuk apa,” ujarnya di Jakarta pada Minggu (24/3/2024).
Jaelani menjelaskan bahwa meskipun ada penawaran untuk ibadah haji tanpa antrian, Kementerian Agama telah mengalokasikan kuota pemberangkatan untuk jamaah reguler dan khusus.
Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap penawaran yang terlalu menarik.
Menurut Jaelani, banyak kasus di mana agen perjalanan gagal menyediakan tiket dan visa, yang berakibat pada kegagalan keberangkatan jamaah.
Bahkan, ada juga kasus jamaah yang terlantar di Arab Saudi karena pihak penyedia tidak siap menghadirkan layanan yang telah dijanjikan.
Salah satu cara untuk menghindari penipuan adalah dengan memeriksa daftar penyelenggara perjalanan yang berizin melalui Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh).
“Saat ini tidak kurang dari 2.573 travel yang melayani umrah ke Tanah Suci. Jangan tergiur dengan paket murah, pastikan biro perjalanan yang menawarkan telah berizin,” tambahnya, seperti dilansir dari Antara.
Berkaitan dengan kasus-kasus dimana penyelenggara perjalanan tidak bertanggung jawab terhadap jamaahnya, Kementerian Agama telah memberikan sanksi berupa penghentian kegiatan.
“Tiga travel sudah kami hentikan. Pertama, penghentian sementara. Yang dua lagi pembekuan,” ungkap Jaelani.
Dengan demikian, Kementerian Agama mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan selektif dalam memilih agen perjalanan haji dan umrah.
Keamanan dan kenyamanan jamaah harus menjadi prioritas utama dalam melaksanakan ibadah yang mulia ini.