BERITA

Kejadian Misterius: Gelombang Kematian Mendadak, Larangan Keluar-Masuk Kambing di Areal Tambak Dipasena Tulang Bawang

231
×

Kejadian Misterius: Gelombang Kematian Mendadak, Larangan Keluar-Masuk Kambing di Areal Tambak Dipasena Tulang Bawang

Sebarkan artikel ini
Banyak yang Mati Mendadak, Kambing Dilarang Keluar Masuk Areal Tambak Dipasena Tulang Bawang
Banyak yang Mati Mendadak, Kambing Dilarang Keluar Masuk Areal Tambak Dipasena Tulang Bawang

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Dalam respons yang cepat dan efektif terhadap laporan tentang kematian mendadak sejumlah besar kambing di sejumlah kampung, Dinas Peternakan Kabupaten Tulang Bawang telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah tersebut.

Tim dari dinas ini telah diterjunkan ke tiga kampung yang terkena dampak: Kampung Bumi Dipasena Agung, Bumi Dipasena Jaya, dan Dipasena Mulya pada Selasa, 29 Agustus 2023.

Kepala Kampung Bumi Dipasena Agung, Agustiono, menyatakan kepuasannya atas respon dan kecepatan tindakan dari Dinas Peternakan.

“Kami senang atas respon dan gerak cepat Dinas Peternakan Kabupaten Tulang Bawang. Semoga bisa membantu mengatasi persoalan yang dihadapi warga pemilik kambing,” kata Agustiono.

Tim dari dinas ini telah bekerja sama dengan warga dan pemilik ternak kambing dalam upaya untuk memahami penyebab kematian mendadak ini.

Laporan awal tentang kematian mendadak kambing muncul dari Kepala Kampung Bumi Dipasena Agung, yang melaporkan kasus ini ke Dinas Peternakan.

Dalam respons cepat terhadap laporan ini, tim dari dinas segera melakukan kunjungan lapangan ke tiga kampung yang terkena dampak.

“Dinas Peternakan merespon cepat laporan kami. Bahkan ada dua tim lagi diterjunkan ke kampung tetangga yakni Bumi Dipasena Jaya dan Bumi Dipasena Mulya,” kata Agustiono.

Tim yang diterjunkan ke Kampung Bumi Dipasena Agung terdiri dari lima orang, termasuk seorang dokter hewan yang memiliki keahlian dalam diagnosa dan penanganan masalah kesehatan hewan.

Tim ini melakukan berbagai tindakan preventif dan penanggulangan, seperti pengambilan sampel darah, penyuntikan vaksin, serta pemberian vitamin kepada kambing yang masih hidup.

Selain itu, para pemilik ternak juga diberikan penyuluhan tentang praktik pemeliharaan yang baik dan benar.

Data dari ketua RT di kampung tersebut mengindikasikan bahwa populasi kambing saat ini mencapai 1.235 ekor.

Namun, kendala medan dan jarak antar kandang yang cukup jauh, ditambah dengan masalah air kanal yang surut, telah menjadi tantangan bagi tim dalam menjalankan tugas mereka.

“Sehingga hari ini baru 250 ekor kambing yang berhasil divaksin. Sisanya diagendakan untuk pekan depan,” ungkap Kasdari, Sekretaris Kampung Bumi Dipasena Agung.

Di sisi lain, Kepala Bidang Peternakan Kabupaten Tulang Bawang, Nasib Subagio, mengungkapkan langkah-langkah pencegahan yang telah disepakati untuk meminimalisir penyebaran virus dan penyakit di antara populasi kambing.

Salah satu langkah penting adalah larangan keluar masuknya kambing dari satu wilayah ke wilayah lain tanpa persetujuan resmi.

Kesepakatan ini akan tetap berlaku sampai hasil laboratorium dari sampel darah kambing yang diambil oleh tim dapat memberikan informasi yang lebih jelas.

Selain itu, dalam situasi mendesak, pemilik kambing yang ingin membawa hewan mereka masuk atau keluar dari kampung harus menyediakan Surat Keterangan Sehat Hewan (SKKH).

Pemerintah Kampung juga akan memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi mengenai aturan ini kepada para peternak dan pedagang kambing di wilayah tersebut.

Dengan tindakan cepat dan kolaboratif ini, diharapkan bahwa penyebab kematian mendadak kambing dapat segera teridentifikasi dan langkah-langkah preventif yang tepat dapat diterapkan untuk menghindari penyebaran lebih lanjut.

Dinas Peternakan Kabupaten Tulang Bawang berkomitmen untuk terus memantau situasi ini dan memberikan dukungan yang diperlukan kepada komunitas peternak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *