Media90 – PT KAI mencatatkan kinerja positif dalam sektor angkutan barang selama periode Januari hingga Agustus 2024.
Selama periode tersebut, total angkutan barang mencapai 45,05 juta ton, mengalami peningkatan 7 persen dibandingkan 42,07 juta ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dominasi angkutan batubara menjadi salah satu sorotan utama, khususnya di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), yang menyumbang total 36,07 juta ton atau 80 persen dari keseluruhan angkutan barang.
Di wilayah Divre IV Tanjungkarang, KAI berhasil mengangkut 18,60 juta ton barang, yang merupakan 41 persen dari total angkutan barang PT KAI.
Dalam rincian tersebut, angkutan batubara dari KAI Divre IV Tanjungkarang mencapai 18,22 juta ton, meningkat 11 persen dibandingkan dengan 16,75 juta ton pada periode yang sama tahun 2023.
Azhar Zaki Assjari, Manajer Humas KAI Divre IV Tanjungkarang, menjelaskan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan keselamatan dan penambahan jumlah gerbong batubara dalam setiap rangkaian, sebagai upaya untuk menjaga pasokan energi dalam negeri.
Selain itu, performa ketepatan waktu kereta api barang juga menunjukkan perbaikan.
Pada semester pertama 2024, tingkat ketepatan waktu keberangkatan mencapai 94,04 persen, meningkat dari 92,31 persen pada semester pertama 2023.
Tingkat ketepatan waktu kedatangan kereta api barang juga meningkat menjadi 89,67 persen, dari 86,88 persen pada tahun sebelumnya.
“Perbaikan ketepatan waktu ini dicapai melalui peningkatan kualitas operasional secara keseluruhan, termasuk perawatan sarana dan prasarana,” ujar Azhar Zaki Assjari.
Ketepatan waktu adalah salah satu keunggulan transportasi kereta api, yang menjadi pilihan utama pelanggan, termasuk pengusaha komoditas.
KAI Divre IV Tanjungkarang melayani berbagai jenis komoditas, termasuk batubara, semen pallet, semen curah, BBM, dan bahan baku kertas.
Angkutan barang menggunakan kereta api menawarkan berbagai keunggulan seperti kapasitas besar, keamanan, dan bebas dari pungutan liar.
Satu gerbong kereta api dapat mengangkut hingga 50 ton, setara dengan dua truk kontainer, dan satu rangkaian kereta batubara dapat membawa 61 gerbong atau 3.000 ton sekaligus.
Efisiensi biaya logistik, pengurangan kemacetan, dan polusi adalah manfaat utama dari angkutan kereta api, yang juga berkontribusi pada peningkatan daya saing ekonomi global.