Media90 – Presiden Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, secara resmi melantik Supratman Andi Atgas sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) menggantikan Yasonna Laoly.
Pelantikan ini digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (19/8/2024). Acara ini berlangsung berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 92P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.
Dalam pelantikan tersebut, Presiden Jokowi terlebih dahulu mengambil sumpah jabatan para menteri dan wakil menteri yang akan dilantik.
Setelah pembacaan sumpah jabatan, para menteri yang dilantik menjawab dengan tegas, “Bersedia.” Jokowi kemudian memimpin mereka dalam pengucapan sumpah jabatan, menandai dimulainya tanggung jawab baru mereka.
Supratman Andi Atgas, yang dilantik sebagai Menkumham, merupakan anggota DPR RI dari Partai Gerindra yang mewakili daerah pemilihan Sulawesi Tengah.
Sebelum menduduki posisi ini, Supratman menjabat sebagai Ketua Badan Legislasi DPR RI. Lahir di Soppeng, Sulawesi Selatan, pada 28 September 1969, Supratman memiliki latar belakang akademis sebagai dosen selama 14 tahun dan juga berprofesi sebagai advokat sejak 1996.
Di parlemen, kiprah Supratman tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Panja Revisi UU MD3 tahun 2016 dan terlibat dalam berbagai panitia khusus (Pansus) penting lainnya, termasuk Pansus RUU Migas (2016), Pansus Hak Angket KPK (2017), Pansus RUU Pemilu (2017), Pansus RUU Siber (2019), dan Pansus Pemindahan Ibu Kota Negara (2019).
Selain Supratman, dalam pelantikan ini Presiden Jokowi juga melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral serta Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM.
Angga Raka Prabowo turut dilantik sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo).
Terkait kabar reshuffle ini, Yasonna Laoly, menteri yang digantikan Supratman, sebelumnya telah menanggapi isu tersebut dengan sikap pasrah. Menyadari bahwa keputusan reshuffle sepenuhnya berada di tangan Presiden, Yasonna mengaku siap menghadapi kemungkinan apapun.
“Isu reshuffle adalah kewenangan sepenuhnya Presiden Indonesia. Am I ready or not? I am more than ready (apakah aku siap atau tidak? Aku sudah sangat siap),” ujar Yasonna, Sabtu (17/8/2024).
Pergantian posisi Menkumham ini menambah dinamika dalam pemerintahan Jokowi di sisa masa jabatannya, yang semakin dekat dengan akhir periode 2019-2024.
