Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Sebuah insiden kontroversial melibatkan istri Kombes Frenki Yhusandi, Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemiling, Lampung, telah mencuat ke permukaan.
Iv, istri pejabat Polda Lampung ini diduga terlibat dalam tindakan perundungan yang melibatkan ancaman dan kata-kata kasar terhadap seorang PNS Samsat, Ay, yang juga berprofesi sebagai penjual roti di kantin SPN Kemiling.
Permasalahan dimulai ketika Ay, warga Kemiling, Bandar Lampung, yang merupakan seorang PNS di Samsat Rajabasa, biasa memasok roti secara resmi ke kantin SPN Kemiling melalui koperasi.
Selama beberapa bulan terakhir, Ay telah rutin memasok sekitar 1.000 roti ke SPN Kemiling dengan pembayaran tunai dan tempo.
Hingga saat itu, tidak ada masalah yang melibatkan Ay dan pihak kantin SPN Kemiling.
Namun, pada Rabu (11/10/2023) siang, Ay dipanggil oleh Iv ke Rumah Makan Bebek Belur, Rajabasa, tempat pertemuan yang akhirnya menjadi kontroversial.
Dalam pertemuan itu, Iv memarahi Ay dengan tujuan agar Ay menghentikan pasokan roti ke kantin SPN Kemiling dan memaksa Ay menandatangani sisa kuitansi tanda terima pembayaran sebesar Rp17 juta, yang belum dibayarkan oleh Koperasi SPN Kemiling.
Ay menolak tawaran tersebut karena merasa selama ini hubungannya dengan pihak Koperasi SPN Kemiling telah berjalan dengan baik.
Ay berpendapat bahwa bukan Iv yang memiliki sisa tagihan kepadanya, melainkan pihak Koperasi SPN Kemiling.
Pertemuan kontroversial antara Ay dan Iv di Rumah Makan Bebek Belur, Pramuka, terekam dalam rekaman CCTV berdurasi 2 menit 18 detik.
Dalam rekaman tersebut, terlihat keduanya sedang berbincang sebelum Ay akhirnya pingsan.
Kondisi Ay yang pingsan akibat kata-kata kasar, caci maki, dan ancaman yang diterimanya membuatnya harus dirawat di RS Bhayangkara, Rajabasa, Bandar Lampung.
Beruntung, seorang tukang parkir di rumah makan tersebut membantu mengangkat Ay ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis yang diperlukan. Hingga saat ini, Ay masih menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.
Peristiwa ini mencuatkan banyak spekulasi mengenai motif di balik tindakan Iv, apakah itu karena persaingan bisnis roti atau ada alasan lain yang mendasari perbuatannya.
Pihak berwenang di Lampung akan menyelidiki kasus ini lebih lanjut untuk mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya terkait insiden yang melibatkan istri pejabat Polda Lampung dan seorang PNS Samsat yang telah menghebohkan masyarakat setempat.