Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Sebuah inovasi menarik telah muncul dari lingkungan Universitas Malahayati di Bandar Lampung, Indonesia.
Seorang dosen dan tim penelitinya telah mengambil langkah berani dengan menggali potensi Eucalyptus pellita, salah satu varietas Eucalyptus yang melimpah di Lampung, menjadi bahan utama dalam pembuatan sabun mandi yang revolusioner.
Eucalyptus pellita, dengan kekayaan sumber daya alamnya di Lampung, menjadi sumber inspirasi bagi tim peneliti.
Ketua tim, Dwi Marlina Syukri, S.Si., M.BSc., PhD, menjelaskan, “Sabun mandi Eucalyptus ini bukan hanya berfungsi sebagai pembersih kulit yang efektif, menghilangkan kotoran, keringat, dan sebum, tetapi juga memiliki kemampuan unik untuk melawan bakteri yang berada di permukaan kulit.”
Penelitian ini mendalam, yang melibatkan berbagai senyawa bioaktif yang ditemukan dalam tanaman Eucalyptus seperti flavonoid, tannin, dan alkaloid, mengungkapkan hasil yang menjanjikan dalam uji anti bakteri.
Sabun mandi Eucalyptus mampu menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam menangkal bakteri berbahaya, seperti Staphylococcus aureus, dibandingkan dengan sabun biasa yang tidak mengandung Eucalyptus.
Selain itu, sabun mandi ini juga mengandung antioksidan yang memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan kulit.
Dwi Marlina Syukri menambahkan, “Sabun mandi Eucalyptus ini diharapkan dapat menjadi alternatif yang efektif dalam merawat kulit tubuh dan memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap bakteri berbahaya.”
Kehadiran berlimpahnya Eucalyptus pellita di Lampung membuka peluang besar untuk mengembangkan produk perawatan kulit yang inovatif dan ramah lingkungan.
Dengan penelitian ini, tim peneliti dari Universitas Malahayati berharap untuk membawa manfaat positif bagi masyarakat setempat dan bahkan dunia lebih luas.
Selain Dwi Marlina Syukri, S.Si., M.BSc., PhD, anggota tim penelitian lainnya termasuk Dr. Dr. Mala Kurniati, S.Si., M.Biomed, Dr. Tessa Sjahriani, dr. M.kes, serta mahasiswa FK, Riski Puspita Sari, Ratna Kirani, Niken Ira Herlianti, Nita Shafia Istiana, dan Syifa Palmita.
Mereka bersama-sama membantu membawa visi inovasi ini menjadi kenyataan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.