Media90 – Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).
Kali ini, tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) UTI melaksanakan kegiatan implementasi “Smart Cow Farming Technology” untuk monitoring pertumbuhan sapi dan peningkatan skala usaha pada kelompok peternak sapi DiBa Farm, Kabupaten Lampung Selatan.
Kegiatan ini merupakan hibah dari DRTPM Kemendikbudristek RI tahun 2024 dengan nomor kontrak 124/E5/PG.02/PM.BARU/2024.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yakni pada tanggal 16 dan 17 September 2024, di bawah pimpinan Dekan FTIK UTI, Dedi Darwis, dengan Ketua Tim PKM yaitu A. Ferico Octaviansya Pasaribu, Dosen FTIK UTI.
Turut serta dalam kegiatan ini adalah Febrian Eko Saputra, Dosen FEB UTI, dan Novi Eka Wati, Dosen FP UTB, serta dua mahasiswa yang berperan aktif, yaitu Izudin Ismail dari Program Studi Teknik Komputer dan Prayogi dari Program Studi Informatika.
Kehadiran mereka disambut hangat oleh Ketua Kelompok Peternak Sapi DiBa Farm, Bapak Ponijo, yang mengungkapkan antusiasmenya terhadap program ini.
Inovasi Teknologi untuk Peternakan Modern
Smart Cow Farming Technology yang diperkenalkan dalam program ini dirancang untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan sapi secara real-time.
Teknologi ini dilengkapi dengan sensor yang mampu mendeteksi kondisi fisik sapi, termasuk berat badan, suhu tubuh, dan aktivitas harian.
Informasi tersebut dikirimkan secara otomatis ke sistem yang dapat diakses oleh peternak melalui aplikasi berbasis web maupun mobile. Aplikasi tersebut dapat diakses melalui laman web: www.dibafarm.id.
Dengan adanya teknologi ini, peternak dapat dengan mudah memantau perkembangan sapi tanpa harus selalu berada di kandang.
Data yang dikumpulkan juga memungkinkan analisis lebih lanjut, sehingga peternak dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dalam mengelola ternak mereka.
Ini tentunya sangat membantu dalam meningkatkan efisiensi dan skala usaha peternakan di DiBa Farm.
Ketua Kelompok Peternak Sapi, Bapak Ponijo, menyampaikan rasa terima kasihnya atas inisiatif ini. “Kami sangat terbantu dengan teknologi ini.
Kami berharap dengan adanya monitoring yang lebih akurat, sapi-sapi kami bisa tumbuh lebih sehat dan produktivitas usaha kami meningkat,” ujarnya.
Sinergi antara Akademisi dan Masyarakat
Program ini merupakan wujud nyata dari sinergi antara dunia akademisi dan masyarakat. Melalui program PKM, para dosen dan mahasiswa tidak hanya memberikan solusi teknologi, tetapi juga berbagi pengetahuan dan keterampilan baru kepada para peternak.
Dalam pelaksanaannya, tim PKM juga memberikan pelatihan kepada anggota kelompok peternak mengenai cara penggunaan teknologi ini secara efektif, sehingga para peternak bisa mandiri dalam mengoperasikan sistem tersebut.
A. Ferico Octaviansya Pasaribu, selaku Ketua Tim PKM, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak melalui inovasi teknologi.
“Kami berharap teknologi ini bisa menjadi solusi berkelanjutan yang membantu peternak dalam meningkatkan produktivitas ternak mereka serta membuka peluang bagi pengembangan usaha yang lebih besar,” ujarnya.
Mendorong Modernisasi Sektor Peternakan
Di era digital seperti saat ini, teknologi memainkan peran penting dalam hampir semua aspek kehidupan, termasuk sektor peternakan.
Implementasi Smart Cow Farming Technology di DiBa Farm merupakan salah satu langkah penting menuju modernisasi peternakan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Lampung Selatan.
Melalui teknologi ini, diharapkan peternakan tradisional bisa bertransformasi menjadi lebih cerdas, efisien, dan berdaya saing tinggi.
Ke depannya, Universitas Teknokrat Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong penerapan teknologi di sektor-sektor lain yang membutuhkan, guna memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
Kegiatan ini juga menegaskan peran penting mahasiswa dalam pengembangan dan penerapan teknologi untuk masyarakat.
Dengan keterlibatan mahasiswa dalam program PKM ini, diharapkan mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di kampus ke dalam situasi nyata, sekaligus membangun empati dan rasa tanggung jawab sosial.
Program pengabdian ini menjadi bukti bahwa Universitas Teknokrat Indonesia tidak hanya berfokus pada pendidikan dan penelitian, tetapi juga pada pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Diharapkan, program seperti ini dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas.
Wakil Rektor UTI, Mahathir Muhammad, didampingi oleh Ketua LPPM UTI, Ryan Randy Suryono, mengapresiasi teknologi yang telah diberikan kepada peternak sapi DiBa Farm oleh tim dosen Teknokrat.
Mahathir berharap teknologi ini juga dapat diimplementasikan kepada peternak sapi lain, khususnya yang ada di Provinsi Lampung.