Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Baru-baru ini, Kabupaten Lampung Utara dikejutkan oleh tragedi penyekapan dan rudapaksa yang menimpa seorang siswi SMP, NA, yang disandera oleh sepuluh orang selama tiga hari.
Kejadian yang menyayat hati ini memicu reaksi keras dari masyarakat, termasuk dari seorang pengusaha muda berdedikasi asal Kabupaten Tebo, Jambi, bernama Dwi Hartono.
Bersama pengacara terkenal Hotman Paris, Dwi Hartono segera memberikan pernyataan dan menawarkan bantuan dalam bentuk beasiswa untuk korban, dengan harapan mereka bisa menempuh pendidikan tinggi hingga jenjang S1 dan S2.
“Saya atas nama pribadi dan Hartono Foundation akan memberikan beasiswa sampai S1. Adapun nanti apabila keluarga atau Bang Hotman merekomendasikan S1 hukum, biar kedepan bisa sukses seperti Bang Hotman, maka kami siap memberi beasiswa sampai S2 sekalipun,” kata Dwi.
Dukungan moril dan materil ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi korban untuk membangun masa depan yang lebih baik.
“Kita tahu bahwa pendidikan tidak 100% menjamin orang menjadi sukses. Namun dengan pendidikan, kita yakin bahwa orang akan memiliki pengaruh besar untuk menjadi sukses,” tambah Dwi, pengusaha yang berbasis di Cibubur, Jakarta.
Dwi Hartono sendiri telah lama berkecimpung di bidang pendidikan sejak 2014, dengan fokus memberikan bantuan kepada mereka yang mengalami situasi sulit seperti ini.
“Jalur sosial kami adalah untuk memberikan beasiswa terutama kepada anak-anak yang mengalami kejadian di luar dugaan seperti ini. Seperti kemarin ada kasus bully di Cilacap itu pun kami berikan bantuan juga,” jelasnya.
Hotman Paris, yang juga terkenal sebagai advokat yang peduli terhadap kasus-kasus sosial, memberikan dukungannya terhadap langkah Dwi.
“Pendidikan adalah hak bagi setiap individu. Sehingga diharapkan melalui beasiswa ini, korban tetap dapat meraih impiannya dan menjadi orang yang punya pengaruh besar bagi masyarakat,” ujarnya.
Dwi juga menyatakan kesiapannya untuk membantu dalam proses pendidikan korban, terutama saat NA akan memasuki jenjang SMA.
“Saya sudah berbincang dengan korban. Karena korban masih kelas 3 SMP dan sekitar bulan Juli akan masuk SMA, maka kalau ingin SMA di Jakarta dan sekitarnya, saya akan bantu fasilitasi. Atau mau masuk pesantren juga boleh,” pungkasnya.
Program beasiswa yang diselenggarakan oleh Dwi Hartono ini akan mencakup dukungan finansial untuk biaya pendidikan, termasuk uang kuliah, biaya hidup, dan bantuan lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan pendidikan tinggi hingga jenjang S2.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan pencerahan bagi korban dalam mengarungi masa depan yang lebih cerah.