Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Suasana genting melanda Bukittinggi dan sekitarnya setelah Gunung Marapi, yang terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami erupsi pada Minggu ini.
Dentuman keras terdengar hingga ke kota tersebut, sementara hujan abu melanda daerah yang berada di kaki gunung.
Petugas Pengamat Gunung Marapi, Ahmad Rifandi, mengonfirmasi bahwa erupsi tersebut berlangsung selama 4 menit 41 detik, dengan ketinggian mencapai 30 mm.
“Tinggi kolom letusan teramati sekitar 3.000 meter di atas puncak atau sekitar 5891 m di atas permukaan laut,” kata Ahmad Rifandi.
Masyarakat setempat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah pasca-erupsi. Bambang Warsito, Kalaksa BPBD Agam, menyampaikan, “Kita minta warga tidak keluar rumah dulu sampai kondisi aman.”
Situasi semakin kompleks dengan adanya sekitar 70 pendaki yang masih terperangkap di sekitaran puncak Gunung Marapi saat erupsi terjadi.
Eka Dhamayanti, Plh Kepala BKSDA Sumbar, menjelaskan bahwa 57 pendaki masuk melalui pintu masuk Batu Palano, sementara 13 lainnya dari Koto Batu.
Pendaki yang menggunakan jalur Koto Baru saat ini berada di pos 4 pendakian. Tim evakuasi telah dikerahkan untuk membantu para pendaki yang masih berada di Gunung Marapi.
“Posko pendakian Batu Palano mencatat jumlah pendaki yang sudah turun baru sebanyak dua orang,” ungkap Eka.
Status Gunung Marapi saat ini berada pada level 2, dan masyarakat serta pengunjung dilarang berada dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak gunung.
Eka juga memastikan penutupan sistem booking online pendakian TWA Marapi. “Para petugas di seluruh pintu masuk sedang berusaha untuk menghubungi semua pendaki,” tambahnya.
Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mematuhi segala peringatan yang dikeluarkan oleh pihak berwenang.
Ancaman debu dan bahaya dari Gunung Marapi masih menjadi fokus utama, sementara upaya evakuasi terus dilakukan untuk menyelamatkan pendaki yang masih berada di kawasan yang terkena dampak erupsi.