BERITA

Explorasi Kultural: Mahasiswa PMM Teknokrat Indonesia Menggelar Kegiatan ‘Modul Nusantara’ di Pantai Pahawang untuk Memperluas Wawasan dan Budaya

28
×

Explorasi Kultural: Mahasiswa PMM Teknokrat Indonesia Menggelar Kegiatan ‘Modul Nusantara’ di Pantai Pahawang untuk Memperluas Wawasan dan Budaya

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa PMM Teknokrat Indonesia Gelar Kegiatan Modul Nusantara Perluas Wawasan dan Budaya di Pantai Pahawang
Mahasiswa PMM Teknokrat Indonesia Gelar Kegiatan Modul Nusantara Perluas Wawasan dan Budaya di Pantai Pahawang

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) meraih kesuksesan gemilang dengan suksesnya kegiatan Modul Nusantara pada Minggu (21/4/2024) yang lalu.

Acara yang menjadi bagian tak terpisahkan dari Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 4 Inbound ini dirancang khusus untuk memperluas wawasan mahasiswa.

Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan salah satu program unggulan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud RI) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di berbagai universitas di seluruh Indonesia.

Dengan demikian, program ini tidak hanya mendukung pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar mahasiswa dari berbagai daerah, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas.

Tidak kurang dari 66 mahasiswa PMM inbound di Universitas Teknokrat Indonesia turut serta dalam kegiatan ini yang digelar di Pantai Pahawang, sebuah destinasi wisata yang terkenal di Lampung yang menawarkan keindahan alam dan potensi pariwisata yang besar.

Pantai ini bukan hanya sebuah tempat wisata biasa, melainkan sebuah simbol dari kekayaan alam Indonesia yang mampu memikat hati pengunjung, baik lokal maupun internasional.

Kegiatan Modul Nusantara ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menikmati keindahan alam, tetapi juga memperkenalkan mereka pada potensi ekonomi dan pariwisata daerah tersebut.

Para peserta diajak untuk merasakan langsung kehidupan masyarakat lokal dan memahami budaya mereka melalui serangkaian permainan yang dirancang khusus untuk menguji pengetahuan mereka tentang bahasa dan tradisi setempat.

Para dosen Modul Nusantara Teknokrat, yang merupakan para ahli di bidangnya, turut serta dalam kegiatan ini untuk memberikan bimbingan dan panduan kepada mahasiswa. Mereka berbagi pengetahuan mendalam tentang Lampung, termasuk sejarah, adat istiadat, serta peluang ekonomi yang dapat dieksplorasi lebih lanjut oleh mahasiswa.

Dalam kegiatan ini, terdapat tiga dosen Modul Nusantara Teknokrat yang memberikan bimbingan, yaitu Auliya Rahman Isnain, Nirwana Hendrastuty, dan M. Ghufroni An’ars.

Kegiatan Modul Nusantara ini mendapatkan dukungan penuh dari jajaran pimpinan universitas, termasuk Rektor, Wakil Rektor, serta Yayasan Pendidikan Teknokrat.

Dukungan ini mencerminkan komitmen Universitas Teknokrat Indonesia dalam mengembangkan potensi mahasiswa dan memberikan mereka ruang belajar yang merdeka untuk belajar dan tumbuh.

Penanggung jawab PMM UTI, Nirwana Hendrastuty, menyatakan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini.

“Kami berharap kegiatan Modul Nusantara dapat terus berlanjut dan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. H. Mahathir Muhammad, S.E., M.M., menambahkan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting dalam membentuk karakter mahasiswa.

“Tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kemampuan beradaptasi dengan berbagai budaya,” katanya.

Modul Nusantara Fun Day telah menunjukkan hasil yang positif, dengan umpan balik yang sangat baik dari para peserta.

Mahasiswa merasa lebih terhubung dengan budaya Indonesia dan mendapatkan perspektif baru tentang potensi yang dimiliki oleh negara ini.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi universitas lain dalam mengimplementasikan program pertukaran mahasiswa yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pengembangan soft skills dan pemahaman budaya.

Semoga kegiatan seperti ini terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *