Media90 – Banjir rob akibat pasang tinggi kembali melanda sebagian area infrastruktur dan jalan utama di Kampung Bumi Dipasena Agung, Rawajitu Timur, Tulang Bawang pada Jumat (13/12/2024).
Fenomena alam ini menyebabkan jalan utama kampung terendam air, mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat.
Kepala Kampung Bumi Dipasena Agung, Agustiono, mengungkapkan kekhawatirannya terkait kondisi tersebut.
Ia menjelaskan bahwa banjir rob kali ini datang setelah hampir sepekan surut, namun dengan ketinggian air yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
“Banjir rob ini kembali terjadi dan mengganggu aktivitas warga. Terlebih, air kali ini lebih tinggi daripada beberapa hari lalu,” ujar Agustiono.
Pria yang akrab disapa Agustiono ini sangat prihatin dengan dampak yang ditimbulkan, terutama pada jalan utama kampung yang terendam air.
Menurutnya, genangan air tersebut sangat menghambat mobilitas warga, terutama yang beraktivitas di luar rumah. Agustiono berharap ada perhatian lebih dari pemerintah dan pihak terkait untuk mengatasi permasalahan ini secara cepat dan menyeluruh.
“Kami berharap agar ada langkah-langkah penanganan yang lebih cepat, termasuk upaya antisipasi agar banjir seperti ini tidak terus berulang. Mengingat saat ini juga sudah memasuki musim kemarau, seharusnya perhatian terhadap masalah ini bisa lebih diprioritaskan,” harap Agustiono.
Salah satu warga setempat, Yesa (29), juga mengungkapkan keresahannya terkait banjir rob yang melanda kampungnya.
Yesa menceritakan, pada banjir kali ini, ia harus menerjang genangan air untuk mengantar anak dan istrinya ke Posyandu.
“Banjir akibat air pasang tinggi seperti ini sangat menghambat aktivitas kami. Kami berharap segera ada solusi agar kejadian serupa tidak terus berulang,” ujar Yesa dengan rasa khawatir.
Banjir rob kali ini tidak hanya mengganggu Kampung Bumi Dipasena Agung, tetapi juga melanda beberapa kampung lainnya, seperti Kampung Bumi Sentosa, Bumi Dipasena Utama, dan Dipasena Jaya.
Berdasarkan pantauan Media90, air mulai naik sejak pukul 09.00 WIB dan mencapai puncaknya pada pukul 12.30 WIB.
Dampak banjir rob ini sangat terasa, terutama pada aksesibilitas jalan utama yang terendam air. Selain menghambat mobilitas warga, banjir ini juga mengancam kelancaran aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
Masyarakat berharap adanya solusi yang lebih efektif agar mereka dapat kembali beraktivitas dengan normal dan terhindar dari dampak negatif banjir rob yang sering terjadi.