BERITA

Empat Gajah di Way Kambas Mati Secara Mendadak dalam Setahun, Penyakit Misterius Diduga Penyebabnya

40
×

Empat Gajah di Way Kambas Mati Secara Mendadak dalam Setahun, Penyakit Misterius Diduga Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
Setahun Empat Gajah di Way Kambas Lampung Timur Mati Mendadak, Diduga Terserang Penyakit Misterius
Setahun Empat Gajah di Way Kambas Lampung Timur Mati Mendadak, Diduga Terserang Penyakit Misterius

Media90 – Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, empat ekor gajah di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung Timur, ditemukan mati mendadak.

Dari empat ekor gajah tersebut, dua di antaranya adalah gajah liar, sementara dua lainnya adalah gajah jinak yang berada di bawah pengawasan pihak TNWK.

Meski diketahui gajah-gajah ini mati karena sakit, pihak Balai TNWK belum dapat memastikan jenis penyakit yang menjadi penyebab kematian mereka.

Humas Balai TNWK, Sukatmoko, menyatakan kekhawatiran bahwa penyakit yang menyerang gajah-gajah tersebut bisa menular ke satwa lain di kawasan hutan.

“Sampel organ gajah yang ditemukan mati tiga hari lalu (Minggu, 6/10/2024) telah dibawa ke laboratorium Balai Veteriner Lampung untuk dianalisis,” ujar Sukatmoko, Kamis (10/10/2024).

Baca Juga:  Tampil Bergaya Baru, Arte Hotel Menghadirkan Beragam Fitur Menarik!

Organ yang diambil sebagai sampel meliputi limpa, jantung, dan hati. Hasil analisis laboratorium diharapkan dapat diketahui dalam waktu 14 hari ke depan.

Sukatmoko menegaskan bahwa pihak Balai TNWK telah melakukan berbagai upaya pencegahan terhadap penyebaran penyakit di antara satwa liar.

Salah satu langkah yang diambil adalah pengecekan kesehatan pada ternak milik warga yang tinggal di desa-desa penyangga di sekitar TNWK.

Sasaran pengecekan adalah ternak sapi dan kerbau, yang jika terindikasi terpapar penyakit yang bisa menular ke satwa liar, akan segera diberikan pengobatan.

“Setiap tahun, kami rutin melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap ternak warga. Namun, hingga saat ini belum pernah ditemukan ternak yang terpapar penyakit yang berpotensi menular ke satwa liar di hutan,” ungkap Sukatmoko.

Baca Juga:  Hari Ibu ke-95 Tahun 2023: Gubernur Antisipasi Puncak Perayaan sebagai Dorongan Semangat untuk Pembangunan Daerah

Pihak Balai TNWK juga menghimbau agar petani di desa sekitar tidak melepasliarkan ternak mereka di kawasan Savana hutan TNWK.

Sepuluh tahun lalu, ratusan kerbau milik warga dilepas di Savana, namun kini praktik tersebut sudah tidak terjadi lagi.

Balai TNWK terus melakukan sosialisasi kepada warga untuk mencegah pengulangan kejadian serupa, demi menjaga ekosistem hutan dan satwa di dalamnya.

Masyarakat dan pihak berwenang saat ini menunggu hasil uji laboratorium untuk menentukan langkah lebih lanjut dalam menangani dan mencegah penyebaran penyakit misterius yang mengancam populasi gajah di TNWK.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *