Media90 – Program Studi (Prodi) Teknik Universitas Malahayati Bandar Lampung melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) menghadirkan inovasi teknologi tepat guna bagi peternak di Pekon Mataram, Kabupaten Pringsewu. Lewat mesin Mix-Chop Portable, peternak kini dapat mengolah pakan ternak lebih efisien, bergizi, sekaligus ramah lingkungan.
Selama ini, penyediaan pakan berkualitas menjadi kendala utama. Peternak masih mengandalkan rumput liar sebagai pakan utama, sementara pengolahan manual membuat hasil kurang maksimal. Kondisi tersebut berdampak pada turunnya efisiensi produksi dan pertumbuhan ternak yang tidak optimal.
Untuk menjawab persoalan itu, tim dosen dan mahasiswa Universitas Malahayati memperkenalkan Mix-Chop Portable. Alat ini mampu mencacah sekaligus mencampur rumput liar dengan bahan tambahan seperti dedak, ampas tahu, maupun konsentrat. Hasilnya, pakan menjadi lebih bergizi, mudah dicerna, dan menunjang pertumbuhan ternak.
“Kami percaya teknologi tepat guna bisa membawa dampak besar bagi masyarakat. Program ini adalah wujud nyata pemberdayaan peternak dengan solusi efisien dan ramah lingkungan,” ujar Ketua PKM, Natalina, S.T., M.Si.
Pelatihan dan Dampak Nyata
Kegiatan PKM tidak hanya sebatas memperkenalkan teknologi, tetapi juga memberikan pelatihan penggunaan Mix-Chop Portable serta teknik fermentasi pakan. Sebanyak 20 peternak lokal ikut serta dalam pelatihan ini. Targetnya, efisiensi produksi meningkat hingga 50 persen, sementara kualitas pakan naik sekitar 30 persen.
“Sebelumnya, kami hanya mengandalkan rumput liar yang dipotong manual. Sekarang, pekerjaan lebih cepat dan mudah, kualitas pakan pun lebih terjamin,” ungkap salah seorang peternak peserta program.
Selain inovasi pakan, tim PKM Universitas Malahayati turut membekali peternak dengan manajemen usaha dan pemasaran digital. Kini lebih dari 80 persen peternak telah memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk ternak, mulai dari daging hingga telur.
Pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB) juga menjadi langkah strategis agar peternak lebih terorganisir dan memiliki daya tawar yang kuat di pasar. Dampak positifnya mulai dirasakan, di mana beberapa peternak melaporkan pendapatan meningkat hingga 30 persen berkat biaya produksi yang lebih rendah dan pakan lebih berkualitas.
“Program ini selaras dengan tujuan SDGs, terutama pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, serta pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” jelas pengusul program, Fauzi Ibrahim, S.T., M.T.
Keberlanjutan Program
PKM Prodi Teknik Universitas Malahayati akan terus diperluas ke daerah lain dengan potensi peternakan serupa. Keberlanjutan dijaga melalui pembentukan KUB mandiri serta keterlibatan aktif peternak dalam evaluasi program.
Tim dosen pelaksana menyampaikan apresiasi kepada Program Hibah PKM Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdiktisaintek yang telah mendukung penuh kegiatan ini. Dukungan dana dari DPPM Kemdiktisaintek memungkinkan program berjalan optimal sekaligus memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan peternak di Pekon Mataram.