Media90 – Dalam upaya mengatasi masalah gagal panen udang yang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung bekerja sama dengan Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung serta Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Tulangbawang melakukan kunjungan lapangan ke tambak Dipasena, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang pada Kamis (16/5/2024).
Kunjungan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memonitor kondisi kesehatan dan lingkungan tambak udang Bumi Dipasena.
Petani tambak udang di wilayah tersebut telah mengalami berbagai kendala, terutama serangan virus dan penyakit yang mengakibatkan gagal panen secara berulang.
Salah satu fokus utama kunjungan ini adalah pengujian parameter kimia dan biologi di tambak tersebut.
Parameter kimia seperti salinitas, pH, alkalinitas, dan amonia akan diuji untuk memahami kondisi air tambak.
Sementara parameter biologi akan digunakan untuk mengukur konsentrasi bakteri Vibrio yang bisa menjadi penyebab masalah kesehatan udang.
Metode PCR akan digunakan untuk mendeteksi keberadaan virus dalam sampel udang dan air yang diambil dari berbagai lokasi dalam tambak, termasuk saluran pasok, saluran buang, pintu dam, dan kolam tambak pembesaran udang.
Ruzaidi, Kepala Bidang Perikanan Budidaya yang mewakili Kepala Diskan Kabupaten Tulang Bawang, menyatakan harapannya terhadap hasil uji laboratorium ini.
Menurutnya, hasil uji tersebut diharapkan dapat mengungkap penyebab kegagalan budidaya udang selama ini, sehingga petani dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan produksi udang di masa depan.
Ketua Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah Lampung (P3UW Lampung), Suratman, menyambut baik kegiatan ini dan berharap dapat menemukan solusi perbaikan budidaya udang di Dipasena.
Dia mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan pemerintah, sambil berharap bahwa langkah-langkah yang diambil hari ini akan membantu mempercepat pemulihan kondisi budidaya udang di wilayah tersebut.
Namun, di tengah upaya-upaya ini, petambak seperti Miyarso dari Blok 09 Jalur 45 Nomor 06, Kampung Bumi Dipasena Mulya, masih mengalami kesulitan.
Serangan penyakit Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) membuat udangnya mati secara bertahap sejak masih berukuran kecil.
Kesulitan seperti ini menunjukkan betapa pentingnya upaya bersama antara pemerintah dan petani untuk mencari solusi yang tepat dalam mengatasi tantangan budidaya udang di wilayah tersebut.