BERITA

Dampingi Petani Sawit di Lampung Selatan, Polinela Berantas Hama Kumbang Tanduk

86
×

Dampingi Petani Sawit di Lampung Selatan, Polinela Berantas Hama Kumbang Tanduk

Sebarkan artikel ini
Polinela Dampingi Petani Sawit di Lampung Selatan Kendalikan Hama Kumbang Tanduk
Polinela Dampingi Petani Sawit di Lampung Selatan Kendalikan Hama Kumbang Tanduk

Media90 – Pada Sabtu (6/7/2024), tim dosen dari Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Negeri Lampung (Polinela), mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Batuliman Indah, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan.

Kegiatan ini dipimpin oleh Ir. Abdul Azis, M.P., bersama anggota Ir. Bambang Utoyo, M.P., Nindy Permatasari, S.Pd., M.Sc., Lu’lu’ Kholidah Fauziah, S.Si., M.Sc., dan Resti Puspa Kartika Sari, S.P., M.Si., dengan tema “Pendampingan Penggunaan Feromonas Untuk Pengendalian Hama Penggerek Kelapa Sawit (Oryctes rhinoceros) Pada Gapoktan Tani Jaya”.

Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan alternatif pengendalian hama kumbang tanduk yang lebih efektif dan efisien kepada masyarakat.

Petani di Desa Batuliman Indah telah lama menghadapi masalah serius dengan serangan hama kumbang tanduk yang merusak area perkebunan kelapa sawit, terutama pada area peremajaan.

Baca Juga:  Pilgub Lampung 2024: Pasangan Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Resmi Menerima Surat Persetujuan dari PKB

Hama ini tidak hanya menunda produksi hingga satu tahun, tetapi juga menurunkan hasil Tandan Buah Segar (TBS) pada tahun pertama hingga 69%, serta menyebabkan kematian tanaman hingga 25%.

Selama ini, petani menggunakan insektisida dengan frekuensi dua kali seminggu, yang memakan waktu, tenaga, dan biaya yang cukup besar.

Sebagai solusi alternatif, tim dosen Polinela memperkenalkan penggunaan feromonas, senyawa kimia sintetis yang dapat memikat hama kumbang tanduk masuk ke dalam perangkap.

Setelah masuk ke dalam perangkap, hama tersebut dikendalikan dengan cara dikubur atau dibakar. “Sebelum memulai kegiatan, kami meminta peserta tani mengisi kuesioner untuk mengetahui pengetahuan mereka tentang hama kumbang tanduk dan pengendaliannya. Setelah kegiatan, peserta kembali diminta mengisi kuesioner untuk mengevaluasi dampak kegiatan ini,” ujar Abdul Azis.

Baca Juga:  Grand Mercure Lampung dan Polinela Berkolaborasi Tingkatkan Keterampilan Mahasiswa

Selain menyampaikan materi, tim juga membagikan leaflet tentang hama kumbang tanduk dan cara pembuatan perangkap dengan feromonas, serta mendemonstrasikan pembuatan perangkap tersebut.

“Kami berharap kegiatan ini dapat mengoptimalkan potensi produksi kelapa sawit di Desa Batuliman Indah,” tambah Abdul Azis.

Suryana, Ketua Gapoktan Tani Jaya, sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Kegiatan ini sangat membantu petani dalam mengelola kebun kelapa sawit.

Hama kumbang tanduk atau wawung adalah hama utama yang hampir dijumpai di semua kebun petani dan sangat menjadi masalah,” ungkapnya.

Suryana berharap ilmu yang diberikan dapat diterapkan untuk mengatasi masalah hama kumbang tanduk di kebun sawit.

“Kami juga berterima kasih atas pemberian alat dan bahan untuk membuat perangkap wawung dengan feromonas,” tutup Suryana.

Baca Juga:  Mendorong Penguatan Akses Keuangan Daerah: Sekdaprov Fahrizal Darminto Hadiri Rapat Pleno TPAKD

Dalam pelatihan ini juga disampaikan bahwa hama kumbang tanduk sangat menyukai tempat-tempat lembap dan kotor, seperti kotoran hewan yang belum diolah, serta kebun yang tidak terawat untuk meletakkan telurnya.

Ditekankan pentingnya kesadaran petani untuk menjaga kebersihan kebun guna meminimalisir pertumbuhan hama tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *