Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Provinsi Lampung beberapa waktu lalu kembali menjadi sorotan publik, kali ini berkat video kritik dari seorang tiktoker sekaligus mahasiswa Indonesia di Australia, Bima Yudho.
Video itu mengungkap kondisi jalan rusak yang mengenaskan di Lampung. Namun, sorotan belum berakhir, karena kini giliran Ikram Afro, juga dikenal sebagai Ikram Rizal, yang menyuarakan kebobrokan pemerintah Lampung.
Ikram Afro adalah salah satu sosok yang aktif berpartisipasi dalam upaya membersihkan Pantai Sukaraja, Bandar Lampung, yang dikenal sebagai salah satu pantai terkotor di dunia.
Namun, dalam kegiatan mulia itu, dia merasa bahwa pemerintah setempat sama sekali tidak memberikan dukungan yang memadai.
Kegelisahan Ikram terutama dipicu oleh kenyataan bahwa pemerintah Lampung tidak menyediakan air minum untuk para relawan yang berusaha dengan susah payah membersihkan sampah di pantai tersebut.
“Enak ya jadi pemerintah di Lampung, jalan rusak dibenerin, bila tidak ada anggaran dikasih pak Jokowi, sampah banyak, viral masyarakat yang benerin. Support mana pemerintah? Saya di lapangan kemarin, dari jam 3 Subuh saya berangkat dari Jakarta, sampai Lampung jam 8,” ujar Ikram dengan penuh kekecewaan pada Kamis (20/7/2023).
Meskipun merasa geram, Ikram tidak berdiam diri. Bahkan, dia mengorbankan uang pribadinya, yang hanya tersisa Rp100 ribu, untuk membeli air mineral dan membagikannya kepada para warga yang gigih membantu dalam membersihkan sampah.
Sebelumnya, Ikram bersama dengan warga dan grup Pandawara, yang terkenal sebagai kelompok pemuda yang peduli dengan lingkungan, berjibaku menghadapi tumpukan sampah yang sangat mengganggu di Pantai Sukaraja.
Bekerja sama dengan warga lokal, aksi pembersihan yang dipimpin oleh Ikram ini mendapatkan perhatian khusus dari Wali Kota Bandar Lampung.
Namun, sangat disayangkan, apa yang diungkapkan oleh Ikram tentang kelalaian pemerintah ini malah menuai hujatan dan kritik dari sebagian warganet.
Namun, sorotan negatif tersebut tidak menyurutkan semangat Ikram dan rekan-rekannya dalam melakukan upaya kebersihan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Mereka tetap berjuang demi lingkungan yang lebih bersih dan sehat, tanpa harus menunggu dukungan penuh dari pemerintah.
Aksi yang diambil oleh Ikram Afro dan grup Pandawara adalah panggilan penting untuk menggugah kesadaran semua pihak akan urgensi menjaga lingkungan.
Kelalaian pemerintah dalam hal ini harus direspons dengan upaya lebih sungguh-sungguh dari masyarakat.
Semoga, aksi mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk peduli dan bertindak dalam menjaga kelestarian alam.