BERITA

Bocah-Bocah Penuh Ketabahan: Meminta Keadilan Setelah Tragedi Pembunuhan Ibunda 7 Tahun Lalu di Lampung Tengah

145
×

Bocah-Bocah Penuh Ketabahan: Meminta Keadilan Setelah Tragedi Pembunuhan Ibunda 7 Tahun Lalu di Lampung Tengah

Sebarkan artikel ini
Bocah-Bocah Penuh Ketabahan Meminta Keadilan Setelah Tragedi Pembunuhan Ibunda 7 Tahun Lalu di Lampung Tengah
Bocah-Bocah Penuh Ketabahan Meminta Keadilan Setelah Tragedi Pembunuhan Ibunda 7 Tahun Lalu di Lampung Tengah

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Dua saudara, Pandu (11) dan Salwa (9), terus berjuang meminta keadilan setelah ibu mereka dibunuh tujuh tahun lalu oleh ayah mereka, Rangga Prayoga.

Hingga saat ini, pelaku pembunuhan masih berada di luar penjara dan belum ditangkap oleh pihak kepolisian.

Kisah memilukan ini diungkapkan oleh akun Instagram @terang_media pada hari Minggu (23/7/2023), menggugah simpati banyak orang.

Peristiwa tragis ini bermula ketika orang tua Pandu dan Salwa mengalami perceraian dan tinggal terpisah.

Namun, pada suatu hari, ayah mereka tiba-tiba muncul di rumah nenek mereka, tempat ibu mereka tinggal.

Alasan ayah untuk berkunjung adalah karena ingin merayakan bulan Ramadan bersama dan melakukan sahur dan buka puasa bersama keluarganya.

Sayangnya, suasana yang awalnya penuh kebersamaan berubah menjadi mimpi buruk bagi kedua anak itu.

Mereka menjadi saksi bisu atas kekejaman ayah mereka yang secara brutal menganiaya ibu mereka dengan senjata tajam setelah adu argumen.

Dalam kronologi yang diungkapkan dalam video tersebut, kejadian tragis itu menyebabkan ibu mereka terluka parah dengan banyak darah mengalir di berbagai bagian tubuhnya.

Luka paling serius terdapat di wajah dan leher sang ibu. Meskipun sempat dirawat di rumah sakit, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Setelah kepergian ibu mereka, Pandu dan Salwa kemudian harus tinggal bersama nenek mereka, Sulastri (59), di sebuah gubug kecil di Dusun Adiluhur, Kelurahan Bandar Sakti, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.

Kondisi tempat tinggal mereka sangat memprihatinkan, namun mereka harus menerimanya sebagai kenyataan.

Di sisi lain, pelaku pembunuhan, Rangga Prayoga, melarikan diri setelah menganiaya mantan istrinya hingga tewas.

Dia pergi saat mantan istrinya dirawat selama seminggu di rumah sakit, meninggalkan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah.

Tujuh tahun telah berlalu, namun pelaku masih bebas berkeliaran dan belum ditangkap oleh pihak kepolisian.

Akun Instagram @terang_media menyuarakan kekhawatiran bahwa mengapa seorang pelaku penganiayaan berat, yang menyebabkan korbannya meninggal dunia, sulit ditemukan jejaknya.

Informasi dari netizen menyebutkan bahwa pelaku, Rangga Prayoga, sebelumnya aktif di media sosial.

Bahkan, beredar kabar bahwa pelaku pembunuhan itu telah menikah lagi dan saat ini tinggal di Desa Bungkang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Kisah dua bocah ini memang memilukan dan menggugah empati banyak orang. Semoga kasus ini segera mendapatkan penyelesaian yang adil dan pelaku dapat ditangkap serta dipertanggungjawabkan atas tindakan kejinya yang telah merenggut nyawa sang ibu.

Selain itu, semoga Pandu dan Salwa mendapatkan dukungan dan perlindungan untuk masa depan yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *