Media90 – Dalam tiga hari terakhir, angin kencang dan angin puting beliung telah menerjang Kecamatan Natar dan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan, menyebabkan puluhan rumah dan bangunan mengalami kerusakan, bahkan ada yang roboh.
Pada Kamis, (26/9/2024) pukul 17.00 WIB, Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, melakukan kunjungan ke Dusun Wates, Desa Tanjung Harapan, untuk meninjau langsung kerusakan yang terjadi.
Menurut data lapangan, bencana tersebut mengakibatkan kerusakan pada 28 rumah warga, dengan tingkat kerusakan bervariasi dari ringan hingga berat.
Warga setempat terlihat saling membantu untuk memperbaiki rumah mereka secara bergotong royong. “Kami dari Polres Lampung Selatan memberikan sedikit bantuan, semoga bisa diterima dan bermanfaat,” ujar AKBP Yusriandi Yusrin saat meninjau lokasi.
Kejadian bencana ini bermula pada Selasa (24/9/2024) sekitar pukul 12.00 WIB, ketika hujan deras disertai angin kencang melanda Desa Hajimena, Natar.
Banyak rumah warga mengalami kerusakan, dan sejumlah pohon tumbang di beberapa titik, menciptakan suasana yang tidak nyaman bagi masyarakat.
Salah satu warga yang terdampak adalah M. Tohir, seorang buruh berusia 45 tahun, yang rumahnya mengalami kerusakan pada bagian atap yang terbuat dari asbes.
Meskipun tidak ada korban jiwa, kerusakan yang terjadi sempat mengganggu aktivitas sehari-hari warga.
Bhabinkamtibmas setempat, Bripka Feriansyah, menyatakan bahwa kerusakan pada rumah M. Tohir diperbaiki dengan bantuan warga sekitar, sehingga situasi dapat kembali normal.
Di lokasi lain, angin puting beliung juga merusak rumah di Perumahan Asypa, Dusun Marga Kaca, Desa Pemanggilan, Kecamatan Natar, pada hari yang sama sekitar pukul 14.00 WIB.
Bencana ini menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah warga, di mana lima orang mengalami kerusakan pada atap dan pagar rumah mereka. Meskipun beberapa kerusakan telah diperbaiki, masih ada yang belum tersentuh perbaikan.
Warga yang terdampak termasuk Iyang (41 tahun), yang mengalami kerusakan atap rumah; Dody Irawan (38) yang pagar rumahnya roboh; Winda Agustina (26) yang mengalami kerusakan atap; M. Riski Harto (28) dengan kerusakan ringan pada atap rumah; serta Sri Astuti (43) yang mengalami kerusakan berat pada atap teras rumahnya.
Kondisi ini menuntut perhatian lebih dari pihak terkait untuk membantu pemulihan dan memperbaiki infrastruktur yang rusak, agar masyarakat dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan aman.
Warga berharap adanya bantuan dan dukungan dari pemerintah agar mereka dapat pulih dari dampak bencana ini.