Media90 – Pada Sabtu malam, 10 Agustus 2024, Airlangga Hartarto resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Langkah ini diambil dalam upaya mempermudah transisi kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin ke pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dalam pernyataannya, Airlangga mengungkapkan bahwa keputusan ini dibuat untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas dalam proses transisi pemerintahan yang akan segera berlangsung.
“Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar,” ungkap Airlangga.
Airlangga menegaskan bahwa pengunduran dirinya berlaku sejak Sabtu malam, dan menambahkan bahwa DPP Partai Golkar akan segera menyusun mekanisme untuk pemilihan ketua umum yang baru.
Ia berharap proses ini akan berjalan dengan damai dan tertib, sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
Lebih lanjut, Airlangga mengimbau semua pihak untuk mengawal demokrasi yang sehat di Indonesia, menekankan bahwa partai politik merupakan pilar utama dalam sistem demokrasi.
“Demokrasi harus kita kawal dan kembangkan terus-menerus. Dan partai politik adalah pilar utama demokrasi kita. Indonesia adalah negeri besar,” pesannya.
Keputusan mendadak ini mengejutkan banyak pihak, terutama menjelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang akan datang.
Airlangga, yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengakhiri masa jabatannya di tengah dinamika politik yang memanas.