BERITA

Dosen Polinela Meneliti Potensi Rumput Laut Sargassum sebagai Suplemen Kesehatan Ikan

21
×

Dosen Polinela Meneliti Potensi Rumput Laut Sargassum sebagai Suplemen Kesehatan Ikan

Sebarkan artikel ini
Penelitian Dosen Polinela, Potensi Rumput Laut Sargassum sebagai Bahan Penunjang Kesehatan Ikan
Penelitian Dosen Polinela, Potensi Rumput Laut Sargassum sebagai Bahan Penunjang Kesehatan Ikan

Media90 – Tim dosen peneliti dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela), Program Studi Perikanan Tangkap, Jurusan Perikanan dan Kelautan, tengah melakukan penelitian mendalam mengenai rumput laut Sargassum (alga coklat) untuk mengeksplorasi potensi senyawa aktifnya sebagai bahan penunjang kesehatan ikan.

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Polinela, dan dipimpin oleh Muliawati Handayani, S.Pi., M.Si., bersama anggota tim Mulkan Nuzapril, S.Pi., M.Si., Dona Setya, S.Tr.Pi., M.Si., serta Fauzi Syahputra, S.Kel., M.Si.

Penelitian ini juga melibatkan dua mahasiswa yang bertugas dalam uji pendahuluan untuk screening kandungan bahan aktif pada Sargassum.

Muliawati Handayani menjelaskan bahwa penelitian ini diawali dengan survei lapangan yang menemukan kelimpahan Sargassum di Perairan Teluk Lampung pada kedalaman 0,5 hingga 1 meter.

Baca Juga:  Ini Dia Besarannya! Bupati Lampung Selatan Salurkan Insentif kepada 5.097 Guru Honor Dinas Pendidikan

“Rumput laut Sargassum melimpah di perairan Teluk Lampung dan hingga kini belum mendapat perhatian khusus, berbeda dengan rumput laut komersial seperti Glacillaria sp. dan Eucheuma sp.,” ungkap Muliawati dalam rilis resminya pada Kamis (8/8/2024).

Menurut Muliawati, Sargassum adalah spesies tumbuh liar yang dapat menjadi spesies invasif dengan potensi berkembang pesat.

“Keberadaan Sargassum dapat mengancam ekosistem pesisir karena bersaing dengan spesies asli dan berpotensi mengubah komposisi komunitas serta dinamika ekosistem pesisir,” tambahnya.

Dalam penelitian ini, tim menggunakan berbagai peralatan dan bahan, termasuk oven pengering, penghancur mekanik (blender), vacuum rotary evaporator, kit pengujian fitokimia, spektrofotometri UV-Vis, serta glassware.

Proses penelitian dimulai dengan pengumpulan sampel Sargassum yang kemudian dikeringkan, dicacah, dan dilarutkan menggunakan pelarut polar dan non-polar.

Selanjutnya dilakukan proses evaporasi dan uji mikrobiologi untuk mendeteksi kandungan senyawa aktif.

Baca Juga:  Daftar Sekarang untuk Mendapat Ilmu Berharga dari Editor Film “Agak Laen” di Coaching Clinic FFL 2024!

Muliawati menjelaskan, “Proses penelitian ini tidak hanya melibatkan pengujian laboratorium, tetapi juga analisis mendalam mengenai potensi Sargassum untuk meningkatkan kesehatan ikan. Kami berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan sektor perikanan, terutama dalam meningkatkan kualitas kesehatan ikan melalui pemanfaatan bahan alami yang melimpah di perairan Indonesia.”

Penelitian ini merupakan langkah awal penting dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam Indonesia yang belum terkelola secara optimal.

Dengan kelimpahan Sargassum di Teluk Lampung, diharapkan penelitian ini dapat membuka peluang baru bagi pengembangan produk berbasis rumput laut untuk mendukung industri perikanan yang berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *