Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Kemampuan literasi anak-anak Indonesia menjadi salah satu tantangan yang perlu diatasi untuk memajukan pendidikan di negara ini.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi anak adalah kurangnya kebiasaan membaca sejak dini.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengambil inisiatif dengan meluncurkan program “Merdeka Belajar Episode 23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia” yang bertujuan meningkatkan kompetensi literasi peserta didik.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, menegaskan bahwa kesuksesan program ini tidak hanya bergantung pada pemberian buku-buku dari Kemendikbudristek, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh semangat para guru dalam membacakan buku-buku tersebut kepada siswa.
Guru-guru memainkan peran krusial dalam membawa semangat membaca kepada anak-anak.
Mendikbudristek juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam meningkatkan literasi anak-anak, karena dukungan dari orang tua memiliki dampak besar dalam mendorong minat membaca pada anak-anak.
Salah satu peserta dialog, Via Watna Legimakani, Kepala SD Negeri Iyameli di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menyatakan apresiasi terhadap program pemberian bantuan buku bacaan bermutu. Lebih dari 1.600 eksemplar buku dengan 540 judul buku telah didistribusikan ke sekolahnya.
Para guru dan siswa di sekolah Via menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap buku-buku tersebut, sehingga minat membaca anak-anak semakin meningkat.
Buku-buku dengan gambar-gambar yang menarik telah memberikan manfaat luar biasa bagi anak-anak, bahkan bagi yang belum bisa membaca sekalipun.
Hal serupa juga dirasakan oleh Pelma Petonengan, Kepala SDN Lirung di Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara.
Hadirnya buku-buku bermutu telah memotivasi para guru dan kepala sekolah untuk membuat Pojok Baca di setiap kelas dan melibatkan orang tua siswa.
Tidak hanya anak-anak, bahkan orang tua juga tertarik dan ingin ikut membaca buku-buku tersebut, termasuk saat menjelang tidur.
Buku-buku dengan sampul, judul, gambar, dan cerita yang menarik telah mendorong minat baca anak-anak dan memicu semangat belajar mereka.
Guru SDN 35 Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Maulana Hasan Saifudin, juga melihat dampak yang luar biasa dari program “Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia”.
Minat baca anak-anak di sekolahnya meningkat secara signifikan setelah menerima hibah buku dari Kemendikbudristek.
Buku-buku yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak ini menjadi faktor penting dalam meningkatkan minat mereka terhadap membaca.
Program “Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia” dari Kemendikbudristek telah membawa perubahan positif dalam dunia literasi anak-anak di berbagai sekolah.
Buku-buku bermutu dengan konten yang menarik dan disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak telah mendorong semangat membaca dan belajar.
Melalui kerjasama antara pemerintah, guru, kepala sekolah, dan orang tua, diharapkan literasi anak-anak Indonesia akan terus meningkat dan menciptakan generasi yang lebih cerdas dan berpengetahuan luas.