TEKNO

Perubahan Strategis: Fitur Pemblokiran Akan Dihapus dari X, Digantikan oleh Fitur Bisukan

215
×

Perubahan Strategis: Fitur Pemblokiran Akan Dihapus dari X, Digantikan oleh Fitur Bisukan

Sebarkan artikel ini
Fitur blokir bakal dihapus dari X, sebagai gantinya akan diterapkan fitur bisukan
Fitur blokir bakal dihapus dari X, sebagai gantinya akan diterapkan fitur bisukan

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Sejak kepemimpinan Elon Musk mengambil alih kendali Twitter, terjadi gelombang perubahan yang mengguncang landasan platform media sosial ini.

Salah satu transformasi paling mencolok adalah perubahan identitas Twitter itu sendiri, yang kini dikenal sebagai X.

Tak hanya itu, istilah-istilah yang sebelumnya familiar bagi pengguna juga mengalami evolusi signifikan, seperti perubahan kata “tweet” menjadi “post,” dan “retweet” yang berganti nama menjadi “repost.”

Namun, perubahan terbaru yang diberlakukan oleh Musk telah menciptakan gelombang kontroversi di kalangan pengguna setia X.

Pada pengumuman terbarunya, Musk mengungkapkan bahwa fitur blokir, yang sebelumnya memungkinkan pengguna untuk menghentikan interaksi dengan akun lain yang dianggap tidak diinginkan, akan dihapus dari platform ini.

Sebagai gantinya, akan ada fitur baru yang diperkenalkan, yakni “opsi bisukan.”

Musk menjelaskan alasan di balik langkah kontroversial ini dengan argumen bahwa fitur blokir, meskipun efektif dalam menghentikan sebagian konten yang tidak diinginkan, tidak secara substansial berbeda dengan opsi bisukan.

Fitur bisukan, menurut Musk, akan memberikan perlindungan serupa dengan fitur blokir, yaitu mencegah pengguna melihat konten dari akun yang sama sekali tidak diinginkan.

Namun, dalam kasus fitur bisukan, akun yang “dibisukan” masih dapat melihat interaksi dari pengguna yang membisukan mereka.

Pengumuman ini segera memicu perdebatan di kalangan pengguna X.

Banyak yang berpendapat bahwa fitur blokir memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga lingkungan yang aman dan terhindar dari penyalahgunaan.

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk sepenuhnya melindungi diri mereka dari akun-akun yang memiliki perilaku merugikan, termasuk konten yang tidak diinginkan, menyukai, dan membagikan konten mereka.

Para kritikus berpendapat bahwa opsi bisukan, meskipun memiliki manfaat tertentu, tidak dapat memberikan perlindungan yang sekomprehensif fitur blokir.

Kemampuan fitur blokir untuk membuat profil pengguna yang diblokir tidak terlihat sama sekali oleh pengguna yang memblokir mereka dianggap sebagai langkah yang sangat penting dalam mengatasi penyalahgunaan.

Selain itu, keputusan untuk menghapus fitur blokir juga dapat berdampak pada hubungan X dengan Apple dan ekosistemnya.

Kebijakan App Store Apple memiliki standar yang ketat terkait fitur keamanan dan privasi, termasuk fitur pemblokiran.

Jika X tetap melanjutkan langkah ini, risiko dihapusnya aplikasi X dari platform Apple semakin besar, yang tentu saja berpotensi mempengaruhi jangkauan dan penggunaan platform ini secara keseluruhan.

Kini, pertanyaannya adalah apakah Elon Musk akan tetap melanjutkan rencananya untuk menghapus fitur blokir, meskipun dihadapkan pada berbagai kritik dan risiko potensial.

Langkah ini tampaknya telah menjadi paku terakhir di peti mati Twitter yang kontroversial ini, dan banyak yang menanti untuk melihat bagaimana perkembangan situasi ini akan berlangsung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *