Media90 – Tahun depan, Microsoft telah mengumumkan rencananya untuk menggantikan aplikasi bawaan Mail dan Kalender pada sistem operasi Windows dengan aplikasi Outlook yang baru.
Sejak diluncurkan bersamaan dengan Windows 10 pada tahun 2015, Mail dan Kalender telah menjadi aplikasi penting bagi banyak pengguna Windows.
Seiring dengan peluncuran Windows 11 pada akhir 2021, Mail dan Kalender juga menjadi bagian dari paket aplikasi default.
Namun, beberapa tahun yang lalu, Microsoft mulai bekerja pada pengembangan aplikasi Outlook baru untuk Windows.
Pada bulan Mei 2022, Microsoft memulai uji coba aplikasi Outlook baru untuk Windows dengan merilisnya kepada anggota Microsoft 365 Insiders.
Pada bulan April 2023, Microsoft menambahkan sakelar ke aplikasi Outlook default untuk Windows, yang memungkinkan pengguna untuk mencoba aplikasi Outlook yang baru.
Baru-baru ini, pesan yang diposting di Pusat Pesan Microsoft 365 dan di situs web Admin M365 menginformasikan kepada administrator Microsoft 365 tentang rencana perusahaan terkait aplikasi Outlook baru untuk Windows.
Berdasarkan pesan tersebut, Microsoft berencana untuk menghentikan aplikasi Mail dan Kalender Windows.
Mulai bulan September 2024, kedua aplikasi tersebut tidak akan lagi tersedia untuk diunduh atau digunakan.
Bagi pengguna aplikasi Mail dan Kalender, mereka akan menerima tips mengenai perubahan yang akan datang pada aplikasi mereka.
Microsoft juga menjelaskan bahwa aplikasi Outlook baru untuk Windows akan tersedia bagi pelanggan Microsoft 365 atau Office 365, serta pengguna yang menggunakan akun email pribadi.
Pengguna terakhir ini dapat menggunakan aplikasi Outlook baru tanpa harus berlangganan Microsoft 365 atau Office 365.
Selama tahun ini, Microsoft telah mengenalkan beberapa perubahan pada aplikasi Outlook.
Mereka membuat aplikasi Outlook gratis untuk pengguna perangkat Mac dan telah memperkenalkan kemampuan otentikasi dua faktor pada aplikasi Outlook seluler.
Penghentian aplikasi Mail dan Kalender merupakan perubahan besar.
Meskipun informasi mengenai jumlah pengguna yang terkena dampak tidak tersedia secara publik, dapat dipastikan bahwa perubahan ini akan memengaruhi banyak pengguna dibandingkan penghapusan aplikasi default sebelumnya pada Windows.