Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Microsoft akhirnya menandatangani perjanjian dengan Sony.
Dalam perjanjian tersebut, Sony telah mencapai kesepakatan 10 tahun untuk mempertahankan game Call of Duty di konsol PlayStation setelah raksasa perangkat lunak Amerika Serikat ini menyelesaikan pengambilalihan (akuisisi) Activision Blizzard, pembuat video game.
Pengumuman ini disampaikan dalam sebuah posting Twitter akun Phil Spencer, yang mengepalai divisi Xbox Microsoft, Minggu (16/7/2023).
Selama ini Call of Duty telah menjadi pusat tarik-menarik antara Microsoft Xbox dan Sony PlayStation atas rencana pembelian Activision Blizzard senilai USD69 miliar (atau sekitar Rp1, 035 triliun) oleh Microsoft.
Wajar jika Sony tetap ingin mempertahankan Call of Duty di PlayStation sebab game ini merupakan salah satu yang terlaris di konsol PlayStation.
Microsoft mencapai kesepakatan dengan Activision pada Januari 2022 untuk memperluas jejak video game-nya di luar Xbox, yang memiliki pangsa pasar lebih kecil daripada pemimpin industri lama Sony dengan perangkat PlayStation-nya.
Pada Desember, menjelang merger, Microsoft berkomitmen membawa Call of Duty ke Nintendo, pembuat konsol lain, setelah penyelesaian akuisisi.
Namun, hal tersebut tak bisa terlaksana karena Sony ngotot mempertahankan Call of Duty di PlayStation.
Dengan kesepakatan terbaru antara Microsoft dan PlayStation, para pemain dapat berharap bisa menikmati judul-judul Call of Duty yang sangat dinanti-nantikan di platform pilihan mereka, terlepas dari apakah mereka bermain di konsol Xbox atau PlayStation.
Yang jelas akuisisi ini membuat Microsoft menjadi perusahaan terbesar ketiga dalam industri game, dalam hal pendapatan, di belakang Tencent dan Sony.