Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Saat ini, sebagian besar laptop hadir dengan baterai yang tidak dapat dilepas (built-in), tidak peduli apakah itu MacBook, komputer Windows 11, atau Chromebook.
Artinya baterai tersebut langsung tertanam di dalam bodi laptop.
Ini adalah perubahan signifikan dari laptop-laptop terdahulu yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mencopot baterai.
Namun, baterai built-in memiliki keunggulan dan tantangan tersendiri.
Dalam artikel ini, kami akan membahas cara merawat baterai laptop yang tidak dapat dilepas agar bertahan lebih lama.
Keunggulan dan Tantangan Baterai Built-in
Tidak seperti laptop-laptop terdahulu di mana baterainya dapat dicopot pasang, laptop dengan baterai built-in memiliki desain yang lebih ramping dan daya tahan baterai yang lebih baik.
Meski begitu, baterai laptop tetap memiliki masa pakai yang terbatas.
Oleh karena itu, merawat baterai dengan benar adalah hal yang penting.
Berikut adalah beberapa cara untuk melakukannya:
1. Jangan Biarkan Laptop Terlalu Panas
Suhu adalah faktor utama yang memengaruhi masa pakai baterai laptop.
Suhu rendah bisa menjadi masalah jika kamu tinggal di iklim dingin, tetapi suhu tinggi jauh lebih berbahaya.
Pastikan laptop kamu memiliki sirkulasi udara yang baik dan hindari meninggalkannya di dalam mobil pada hari yang panas.
Penggunaan laptop untuk tugas berat seperti bermain game atau mengedit video juga dapat membuat suhu naik.
Jika memungkinkan, lepaskan baterai saat melakukan tugas-tugas intensif ini.
2. Mengisi dan Mengosongkan Baterai dengan Bijak
Meskipun banyak yang berpikir bahwa selalu mencolokkan laptop ke sumber listrik adalah hal yang baik, sebaiknya kamu melakukan pengisian baterai dengan bijak.
Baterai tidak dapat diisi daya secara berlebihan, sehingga menjaga baterai tetap terisi daya hingga 100% terus-menerus dapat mengurangi masa pakainya.
Windows 11 memiliki fitur Pengisian Daya Cerdas, dan MacOS memiliki Pengisian Daya Baterai yang Dioptimalkan, yang menjaga baterai tetap terisi hingga sekitar 80%.
Aktifkan fitur ini jika tersedia di laptop kamu.
3. Jangan Biarkan Baterai Hampir Habis
Penggunaan baterai hingga habis atau di bawah 20% secara teratur dapat merusak kapasitas baterai.
Sebaiknya hindari melakukan hal ini dan usahakan mengisi daya saat baterai mencapai sekitar 40% atau lebih.
Beberapa produsen merekomendasikan pengosongan penuh baterai setiap beberapa bulan untuk menjaga kalibrasi baterai yang baik.
4. Menjaga Baterai Saat Tidak Digunakan
Baterai laptop perlu dijaga bahkan saat laptop tidak digunakan.
Simpan baterai dengan daya sekitar 50-70% pada suhu antara 20-25 derajat Celcius jika kamu tidak akan menggunakannya untuk sementara waktu.
Jangan biarkan baterai hampir habis saat menyimpan laptop dalam jangka waktu yang lama.
5. Cek Daya Tahan Baterai
Ingatlah bahwa kapasitas baterai akan berkurang sedikit setiap kali diisi ulang.
Periksa jumlah siklus baterai laptop kamu untuk mengetahui seberapa sering baterai telah diisi ulang.
Ini dapat membantu kamu memantau kondisi baterai.
6. Periksa Jumlah Siklus Baterai
Mudah untuk memeriksa jumlah siklus baterai laptop. Pada Windows 11, kamu dapat menggunakan command prompt dengan perintah “powercfg /batteryreport” untuk melihat laporan baterai penuh.
Di MacOS, buka “Tentang Mac” > “Info lebih lanjut” > “Laporan Sistem” untuk informasi serupa.
Dengan merawat baterai laptop secara benar, kamu dapat memperpanjang masa pakai baterai dan menjaga laptop tetap dalam kondisi optimal.
Selain itu, ini juga dapat membantu mengurangi dampak lingkungan karena mengurangi limbah baterai yang harus dibuang.
Jadi, jangan hanya menggunakan laptop kamu, rawatlah baterainya dengan baik!