Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Raksasa otomotif multinasional asal Belanda, Stellantis, sedang dalam perjalanan menuju revolusi mobil listrik dengan rencana ambisius untuk mengurangi bobot baterai hingga 50%.
Kabar ini menarik perhatian industri otomotif karena dapat mengubah lanskap kendaraan ramah lingkungan.
Menurut laporan dari Carscoops, Stellantis telah menginvestasikan sumber daya besar dalam pengembangan teknologi baterai baru, yaitu baterai lithium-sulphur.
Teknologi baterai ini diharapkan dapat menghadirkan baterai yang lebih ringan dan efisien dibandingkan yang telah ada.
Dalam upaya mencapai tujuan ambisius ini, Stellantis juga sedang menggali potensi baterai sodium-ion yang bersifat tradisional.
Baterai sodium-ion ini telah menjadi fokus pengembangan oleh berbagai perusahaan, termasuk CATL, dan memiliki potensi menjadi pilihan yang lebih ekonomis.
Ned Curic, Kepala Teknik dan Teknologi di Stellantis, berbicara tentang urgensi perubahan ini, “Baterai yang digunakan saat ini terlalu berat, yang pada gilirannya membuat kendaraan juga menjadi terlalu berat. Kami tidak boleh mundur dalam hal ini.”
Untuk mewujudkan ambisinya, Stellantis telah mengalokasikan dana sebesar 43 juta dolar AS untuk pengembangan baterai ini.
Proyek ini melibatkan uji coba 47 baterai secara paralel di 32 ruang uji iklim yang telah disiapkan.
Selain itu, fasilitas ini juga akan berfungsi sebagai tempat pengujian sel dan perangkat lunak untuk kendaraan listrik yang diproduksi oleh merek-merek populer seperti Alfa Romeo, Citroen, Fiat, Peugeot, dan Opel/Vauxhall.
Stellantis juga telah menjalin kemitraan dengan pusat penelitian ilmiah nasional di Prancis serta Saft, perusahaan solusi baterai ternama.
Kolaborasi ini bertujuan menghasilkan paket baterai yang mengintegrasikan fungsi inverter dan pengisi daya dalam modul, yang dapat mengubah cara kendaraan listrik beroperasi.
Sebagai informasi, Stellantis sendiri dibentuk pada tahun 2021 melalui penggabungan Fiat Chrysler Automobiles dengan PSA Group.
Perusahaan ini, yang berkantor pusat di Amsterdam, adalah produsen keenam terbesar di dunia setelah Volkswagen, Toyota, Renault-Nissan-Mitsubishi, General Motors, dan Hyundai Motor Group.
Stellantis mengendalikan sejumlah merek otomotif terkenal, termasuk Abarth, Alfa Romeo, Chrysler, Citroen, Dodge, DS, Fiat, Jeep, Fiat Professional, Lancia, Maserati, Opel, Peugeot, Ram, dan Vauxhall, sehingga perubahan ini berpotensi mempengaruhi seluruh portofolio mereka.
Rencana Stellantis untuk mengurangi bobot baterai mobil listrik bukan hanya langkah besar untuk memperluas penggunaan kendaraan ramah lingkungan, tetapi juga merupakan dorongan besar bagi industri otomotif global menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.